Abstrak


Twitter Dan Marketing Public Relations (Analisis Isi Tweet Post Dalam Akun Twitter Solo Paragon Hotel And Residences Dan The Sunan Hotel Solo Periode 4 Mei – 4 Agustus 2012)


Oleh :
Aviana Cahyaningsih - D0208041 - Fak. ISIP

Twitter yang pada awal kemunculannya berfungsi sebagai information network (jejaring informasi) kini mulai bergeser fungsi menjadi social network (jejaring sosial), bahkan menjelma menjadi alat baru dalam aktivitas marketing Public Relations. Keterbatasan “space” yang hanya mampu menampilkan pesan maksimal 140 karakter, justru menarik para praktisi PR untuk mengemas pesan-pesan yang akan disampaikan kepada publik secara efektif tetapi juga menarik melalui media sosial Twitter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan isi pesan yang terdapat dalam akun Twitter dua hotel berbintang empat di Kota Solo, yakni Solo Paragon Hotel and Residences dan The Sunan Hotel Solo. Kedua hotel tersebut secara aktif menggunakan Twitter untuk menjalin hubungan dengan publiknya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis isi terhadap tweet post dari kedua akun Twitter hotel pada rentang waktu 4 Mei – 4 Agustus 2012 yang telah dipilih secara sistematic random sebanyak 23 hari. Data yang telah didapat kemudian diolah dengan menggunakan uji chi square untuk melihat perbedaan antar kedua akun. Kecenderungan isi pesan yang dianalisis dibagi kedalam tiga kategori yakni berdasarkan topic of tweet, tweet post objectives, dan time of tweeting. Kategori topic of tweet digunakan untuk melihat topik apa yang paling sering muncul dalam akun Twitter kedua hotel. Kategori tweet post objectives digunakan untuk melihat pesan yang tersirat pada tweet posts. Sedangkan time of tweeting digunakan untuk melihat aktivitas tweeting pada kedua akun Twitter hotel. Dari analisis data diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kecenderungan isi pesan dalam akun Twitter Solo Paragon Hotel and Residences dan The Sunan Hotel Solo, dengan nilai chi square masing-masing kategori 63,13; 36,86; dan 10,09. Perbedaan tersebut dimungkinkan dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk satu diantaranya yakni kebijakan PR masing-masing hotel. Namun pada dasarnya kedua hotel tersebut menggunakan Twitter sebagai alat marketing Public Relations dan menerapkan metode viral marketing meskipun dengan cara yang berbeda.