Abstrak


Pengaruh Intersepsi Tanaman Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Limpasan Permukaan The Interception Effect Of Avocado Plants (Persea Americana Mill) Towards Surface Runoff


Oleh :
Syaiful Khafidz - I0108231 - Fak. Teknik

Intersepsi merupakan kejadian ketika air hujan jatuh dan tertahan oleh tajuk tanaman. Intensitas hujan dan kerapatan kanopi merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai intersepsi dan limpasan permukaan. Untuk skala laboratorium Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) memiliki kanopi horisontal atau daun yang berukuran besar. Penelitian ini menggunakan Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) sebagai penutup lahan dengan melakukan pecobaan menggunakan pola agihan hujan seragam, Alternating Block Method (ABM), dan Modified Mononobe serta variasi pola kerapatan kanopi tanaman untuk mengetahui seberapa besar nilai intersepsi dan mengetahui seberapa besar air hujan yang menjadi limpasan permukaan. Penelitian dilakukan di laboratorium menggunakan alat rainfall simulator dengan ketebalan hujan 150 mm dengan variasi kerapatan kanopi tanaman 0%, 50%, dan 100%. Tanah digunakan sebagai media tanam, lalu ditutup menggunakan plastik mulsa hitam perak sehingga air hujan yang jatuh tidak meresap ke dalam tanah. Kemiringan lahan mengikuti kemiringan alat rainfall simulator yaitu sebesar 9%. Setiap variasi kerapatan kanopi tanaman dilakukan tiga kali percobaan. Untuk kerapatan kanopi tanaman 0% dilakukan percobaan menggunakan pola agihan hujan seragam, pola agihan hujan Alternating Block Method (ABM), serta pola agihan hujan Modified Mononobe, dan untuk variasi kerapatan kanopi tanaman yang lainnya sama seperti kerapatan kanopi tanaman 0%. Durasi hujan penelitian ini digunakan waktu selama 4 jam untuk setiap pola agihan hujan dan ditambah waktu selama 2 jam untuk mengetahui seberapa besar air yang masih tertahan di kanopi tanaman maupun pada lahan yang belum melimpas sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pola agihan hujan serta kerapatan kanopi tanaman menunjukan besaran yang berbeda nilai presentase intersepsinya. Besarnya nilai presentase intersepsi pada pola agihan hujan seragam untuk kerapatan kanopi tanaman 0%, 50%, dan 100% berturut-turut adalah 5.32%, 13.78%, dan 16.24%. Pola agihan hujan Alternating Block Method (ABM) memiliki nilai persentase intersepsi untuk kerapatan kanopi tanaman 0%, 50%, dan 100% berturut-turut adalah 4.86%, 8.38%, dan 13.52%. Pola agihan hujan Modified Mononobe memiliki nilai persentase intersepsi untuk kerapatan kanopi tanaman 0%, 50%, dan 100% berturut-turut adalah 4.74%, 14.49%, dan 20.20%. Nilai persentase intersepsi berbanding terbalik dengan nilai persentase besarnya hujan yang menjadi limpasan permukaan. Semakin besar nilai persentase intersepsi maka menghasilkan nilai persentase limpasan permukaan yang semakin kecil.