;

Abstrak


Penerapan analisis hirarki proses ( ahp ): dalam penentuan formula alokasi dana desa di Kabupaten Sragen


Oleh :
Ekowati Yuli Widyaningsih - S4211007 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pembobotan variabel penentu Alokasi Dana Desa (ADD) menggunakan metode Analisis Hirarki Proses (AHP) dengan tanpa metode AHP, menentukan skala prioritas atau bobot dari masing-masing variabel penentu Aloakasi Dana Desa, menerapkan formula ADD menurut perspektif daerah sehingga mengetahui bobot variabel dalam formulasi Alokasi Dana Desa yang oleh Pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan dan pembangunan desa serta menyusun formula Alokasi Dana Desa (ADD) dengan menambahkan variabel-variabel yang berhubungan dengan pembangunan manusia yaitu tingkat kemiskinan, pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Sragen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan memberikan kuesioner kepada responden ( anggota DPRD Kabupaten Sragen Komisi II, BKBPMD, DPPKAD, Kabag Pemdes, Bapeda, Kecamatan dan Lurah Desa) dan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Sragen dan Badan Keluarga Berencana dan Pembangunan Masyarakat Desa (BKBPMD) Sragen. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu metode AHP dan formula ADD yang disesuaikan dengan Surat Mendagri Nomor 140/640/SJ Tahun 2005 perihal Alokasi Dana Desa dari Pemerintah kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa. Hasil penelitian ini menunjukkaan bahwa formula ADD dibagi dalam dua alternatif dimana alternatif pertama jumlah anggaran ADD sama dengan jumlah dari Pemkab Sragen, untuk alternatif kedua jumlah ADD yang dianggarakan sebesar 10 % dari dana perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Daerah. Hasil perhitungan formula ADD alternatif 1 menunjukkan ada 114 desa yang mengalami penurunan jumlah besaran dana yang diterima dibandingkan ketika menggunakan formula sebelumnya yaitu formula ADD pemkab Sragen dan sebanyak 82 desa mengalami kenaikan jumlah dana yang diterima. Sedangkan menggunakan formula ADD alternative 2 tidak ada desa yang mengalami penurunan jumlah dana yang diterima dan sebanyak 196 desa mengalami kenaikan dibandingkan ketika menggunakan formula ADD Pemkab Sragen.