Abstrak
Pengujian Export-LED Growt dan identifikasi faktor penentu perkembangan ekspor indonesia
Oleh :
Rininta Sudjono - F0103014 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Telah banyak studi yang meneliti dan mengkaji hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi, namun hingga saat ini belum dapat disimpulkan arah hubungan antara keduanya. Ini karena perbedaan pola dan struktur perekonomian di masing-masing negara, serta perbedaan kemampuan tiap negara dalam menghadapi gejolak ekonomi. Dari berbagai studi yang dilakukan terdapat dua perbedaan pandangan yaitu: pertama, Export-led growth hypothesis yang menyatakan bahwa ekspor adalah faktor utama dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi sehingga menempatkan ekspor mesin pertumbuhan (engine of growth). Kedua, growth-led export hypothesis menyimpulkan bahwa syarat utama melakukan ekspor adalah menciptakan proses yang berkesinambungan dengan menempatkan ekspor sebagai sasaran pertumbuhan ekonomi.
Dari kedua hipotesis tersebut muncul suatu pertanyaan mengenai masih relevankah perdagangan sebagai mesin pertumbuhan terutama di Indonesia. Pembahasan ini dilanjutkan dengan menentukan variabel yang berpengaruh besar terhadap perkembangan ekspor total Indonesia.
Untuk menentukan pola hubungan antara pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam nilai PDB Riil terhadap ekspor total digunakan Uji Kausalitas ECM Baku. Sementara, untuk menentukan variabel yang berpengaruh terhadap nilai ekspor total, maka dalam penelitian ini digunakan metode Error Correction Model (ECM) Baku. Berdasarkan Uji Kausalitas ECM Baku dapat diketahui bahwa terjadi hubungan satu arah dari pertumbuhan ekonomi ke ekspor, sehingga hipotesis Export-led growth tidak berlaku untuk Indonesia.
Dari model ECM Baku dapat diketahui bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh besar terhadap peningkatan ekspor, sedang pembentukan modal menunjukkan hubungan yang negatif, ini terjadi karena investasi lebih berorientasi ke pasar domestik daripada untuk ekspor. Sementara, indikator term of trade memberi pengaruh yang sangat kecil karena belum membaiknya daya saing produk.
Hasil dari studi ini merekomendasikan beberapa usulan antara lain: perlunya pemerintah meneruskan arah kebijakan industrialisasi yang berorientasi ekspor, menyusun skema kebijakan melalui pemberian insentif terutama padam sektor industri sebagai penyumbang terbesar ekspor, membenahi kebijakan yang berkaitan dengan investasi, isu terorisme, serta memberikan perhatian terhadap sektor pertanian dan perkebunan yang selama ini terabaikan.
Kata Kunci : ECM, Ekspor, PDB, GFCF(pembentukan modal), term of trade, kausalitas