Abstrak


Aplikasi Model Pakem Terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Anak Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas Iv Dan V Sd Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011


Oleh :
Tataq Budi Pratomo - X4608558 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan aplikasi model PAKEM dan membandingkan aplikasi model PAKEM dengan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan gerak dasaranak pada siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimen Kuasi( PEK ).Penelitian dilaksanakan dengan desain Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group.Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk yang berjumlah 30 siswa.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol sebanyak 15 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 15 siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes lari cepat, tes sit-up atau baring duduk kaki ditekuk, tes lari lintang bilang atau zig-zag, tes lempar bola kasti, tes lompat jauh tanpa awalan ( Sudjarwo. dkk, 1973 ) dan lembar observasi atau pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut:(1) Dari segi proses,aplikasi model PAKEM untuk meningkatkan kemampuan gerak dasaranak adalah efektif. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata proses aplikasi model PAKEM yaitu 64 % lebih besar dari rata-rata proses pembelajaran Konvensional yaitu 52 % dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 100% pada kelompok Eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 47%. (2) Dari segi produk aplikasi model PAKEM lebih berpengaruh daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan gerak dasaranak pada siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini diketahui dari nilai konstanta garis regresi kemampuan gerak dasarkelompok eksperimen yang lebih besar dari pada kelompok kontrol. Hasil perhitungan prosentase peningkatan kemampuan gerak dasarpada siswa yang mendapat perlakuan aplikasi model PAKEM adalah sebesar 80% sedangkan siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran Konvensional adalah 47%.