Abstrak


Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Bayu Purnomo Aji - H0808173 - Fak. Pertanian

Potensi yang dimiliki pada usaha agroindustri sohun mempunyai peranan dan manfaat bagi masyarakat agroindustri, akan tetapi potensi yang sangat besar tersebut belum mampu sepenuhnya diwujudkan secara optimal. Sehingga penelitian strategi pengembangan ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan pengusaha keripik pisang, mengetahui faktor internal dan eksternal, mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangkan agroindustri keripik pisang, mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) di Kecamatan Tawangmangu karena merupakan wilayah yang terdapat sentra agroindustri keripik pisang. Pengambilan responden pengusaha untuk analisis usaha dilakukan secara sensus, responden identifikasi faktor- faktor strategis secara sengaja (purposive) dan teknik snowball sampling. Responden penentuan bobot dan nilai daya tarik secara sengaja (purposive). Metode analisis data adalah (1) analisis usaha (2) analisis SWOT (3) matrik SWOT (4) QSPM. Hasil penelitian diketahui bahwa biaya total rata-rata dalam satu kali produksi adalah Rp 3.254.932,00 dengan penerimaan rata-rata Rp 4.160.480,00 dan pendapatan rata-rata Rp 905.549,00. Hasil penelitian faktor-faktor internal menunjukkan bahwa bobot kekuatan lebih kuat dibandingkan kelemahan. Kekuatan yang terbesar yaitu kualitas keripik pisang yang baik sedangkan kelemahan terbesar yaitu promosi masih kurang. Kemudian faktor-faktor eksternal menunjukkan bahwa bobot peluang lebih kuat dibandingkan dengan ancaman. Peluang yang terbesar yaitu cuaca tidak mempengaruhi produksi sedangkan ancaman yang terbesar yaitu kurangnya peran pemerintah. Alternatif strategi yang dihasilkan antara lain mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, memanfaatkan teknologi untuk efisiensi produksi, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar. Prioritas strategi yang paling efektif untuk diterapkan adalah mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar dengan nilai TAS sebesar (5.851).