;

Abstrak


Analisis miskonsepsi mahasiswa STKIP PGRI Pacitan pada mata kuliah pengantar dasar matematika pokok bahasan logika ditinjau dari gaya kognitif mahasiswa


Oleh :
Edi Irawan - S851008014 - Sekolah Pascasarjana

Miskonsepsi adalah gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang dicetuskan oleh para pakar dalam suatu bidang serta bisa berupa pengertian yang tidak akurat terhadap konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar. Oleh karena itu, diperlukan informasi mengenai miskonsepsi untuk menghindari terjadinya miskonsepsi yang berkelanjutan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penguasaan konsep seseorang adalah gaya kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan terjadinya miskonsepsi pada mata kuliah pengantar dasar matematika pokok bahasan logika, ditinjau dari gaya kognitif mahasiswa. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa semester satu Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Pacitan, tahun 2011. Teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek adalah purposive sampling. Identifikasi terjadinya miskonsepsi dilakukan dengan menggunakan teknik Certainly of Response Index(CRI) yang dikembangkan oleh Saleem Hasan. Sedangkan identifikasi gaya kognitif mahasiswa dilakukan dengan menggunakan instrumen Group Embedded Figures Test(GEFT) yang dikembangkan oleh Witkin. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi miskonsepsi pada mahasiswa dengan gaya kognitif Field dependent(FD) lebih tinggi dibandingkan dengan miskonsepsi pada mahasiswa dengan gaya kognitif Field independent(FI). Mahasiswa FD lebih banyak mengalami miskonsepsi pada konsep invers, konvers, dan kontraposisi (38 %) sedangkan pada mahasiswa FI lebih banyak mengalami miskonsepsi pada konsep negasi pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor (32 %). Miskonsepsi pada mahasiswa FD lebih banyak disebabkan oleh prakonsepsi yang salah dan rendahnya kemampuan mahasiswa. Sedangkan miskonsepsi pada mahasiswa FI lebih banyak disebabkan oleh Simplifikasi dan intuisi yang salah dari mahasiswa. Misconception is a notion which is contradictory with the scientific one or the idea claimed by experts in a certain Field; the notion is inaccurate upon a concept, the concept use is false, its exemplifications are wrong, the different concepts are confusing, and the hierarchical relation of the concepts is wrong. Therefore, information about misconception is required so as to avoid a continuous misconception. One of the factors which affect the mastery of concept by the students deals with their cognitive style. The objective of this research is to identify and describe the existence of misconception in the subject matter of Basic Introduction to Mathematics with the topic of discussion of Logics viewed from the students’ cognitive style. This research used a descriptive qualitative method with a case study approach. The subjects of the research were the first semester students of the Study Program of Mathematics Education of STKIP PGRI Pacitan, Year 2011. The samples of the research were taken by using the purposive sampling technique. The identification of the existence of misconception was done by using the Certainty of Response Index (CRI) developed by Saleem Hasan, and the identification of the students’ cognitive style was conducted by using the instrument of Group Embedded Figures Test (GEFT) developed by Witkin. The data of the research were analyzed by using the model claimed by Miles and Huberman. The results of the research show that the proportion of misconception by the students with the cognitive style of Field dependent (FD) is higher than that of students with the cognitive style of Field independent (FI). The students with FD undergo more misconceptions in inversion, conversion, and contraposition (38%) whereas the students with FI undergo more misconceptions in plural statement negations and in negations with quantifiers (32%). The misconceptions by the students with FD are largely caused by their wrong pre-conception and low ability. Meanwhile, the misconceptions by the students with FI are mostly due to their wrong simplification and intuition