Abstrak


Pemberdayaan Pengrajin Mebel Di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Bambang Mursito - T620208005 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengungkapkan kondisi pengrajin, 2) mengidentifikasi lingkup kegiatan pemberdyaan, 3) menganalisis keunggulan dan kelemahan pemberdayaan yang telah dilaksanakan, 4) merumuskan model pemberdayaan pengrajin di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, lokasi penelitian di Trangsan Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, dengan pertimbangan: Trangsan merupakan sentra pengrajin industri mebel. yang terdiri dari beberapa jenis tingkatan pengrajin. Sebagai sentra industri mebel mendapatkan perhatian cukup besar dari berbagai pihak yang melakukan pemberdayaan. Penentuan sampel dengan Snowball sampling technique, Sumber data diperoleh dari pengrajin, data statistik, laporan literatur, data desa, dan informan. Analisis data dilakukan dengan interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Industri kerajinan mebel di desa Trangsan memiliki kelemahan-kelemahan maupun kekuatan-kekuatan, berkaitan dengan itu, dapat dikatakan bahwa industri mebel di Trangsan mempunyai potensi yang besar untuk bisa dikembangkan. Guna mengembangkan industri mebel di Trangsan, perlu dilakukan pemberdayaan dengan pola empat bina, yaitu bina manusia, bina usaha, bina lingkungan, dan bina kelembagaan. Keempatnya harus dilakukan secara simultan dan terintegrasi, agar dampak pemberdayaannya bisa terukur maju. Pemberdayaan yang dilakukan oleh banyak pihak ternyata mampu memberikan wawasan yang cukup berarti bagi industri mebel Trangsan. Hanya saja masih menyisakan berbagai kendala, Akar masalah dari kelemahan ini adalah pemberdayaan yang ada dilakukan secara parsial, tidak berupa kebijakan yang bersifat sistemik. Guna membangun sistem pemberdayaan yang sesuai dengan karakter industri mebel di Trangsan harus melibatkan semua elemen stakeholder. Model ini disebut dengan model pemberdayaan berbasis sinergisitas, karena mensinergikan semua elemen yang ada untuk melakukan pemberdayaan.