Abstrak


Alih media koleksi audio analog ke dalam bentuk audio digital dengan software cool edit pro 2.0 pada pustaka pandang dengar UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta


Oleh :
Fitriani Mar’atus Sholiha - D1809027 - Fak. ISIP

Keanekaragaman kebutuhan informasi dalam berbagai media mengakibatkan perpustakaan harus menyediakan koleksi berdasarkan kebutuhan pengguna. Hal ini yang menyebabkan adanya alih media informasi. Salah satu media teknologi informasi yang banyak diperlukan dan diminati pengguna adalah koleksi dalam bentuk digital. Koleksi audio di Pustaka Pandang Dengar ISI Surakarta masih banyak yang berbentuk pita kaset, sehingga masih rawan da lam menggunakannya. Bahan pustaka tersebut perlu dibuat bentuk digital agar lebih hemat, aman, dan mudah diakses. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui cara pengaplikasian software Cool Edit Pro 2.0 dalam proses alih media koleksi audio analog ke dalam bentuk audio digital, mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses alih media dan cara mengatasinya. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara (interview), kajian dokumen, dan studi pustaka. Tahapan-tahapan dalam proses alih media meliputi tahap pra alih media, tahap pelaksanaan alih media, dan tahap pasca alih media. Lalu tahapan-tahapan dalam pengaplikasian Cool Edit Pro 2.0 meliputi tahap tes connect, tahap record dengan menggunakan software Cool Edit Pro 2.0, tahap penyimpanan, tahap editing audio, tahap penyimpanan ke dalam harddisk. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses alih media koleksi audio analog ke dalam bentuk audio digital koleksi pustaka pandang dengar UPT Perpustakaan ISI Surakarta yaitu gangguan konektivitas antara tape recorder dengan komputer, infrastruktur yang kurang memadai, padamnya aliran listrik secara tiba-tiba, sumber daya manusia yang kurang memadai, dan kelengkapan program/software tidak lengkap. Cara mengatasi kendala-kendala yang timbul antaralain sambungan kabel harus dipastikan sudah tepat terpasang di komputer, harus dilakukan perawatan berkala pada hardware dan software, menambah UPS pada komputer dan menyediakan genset, menambah sumber daya manusia (pustakawan) yang menguasai multimedia, dan mengecek kelengkapan software, bila belum lengkap software dihapus dan diinstal lagi. Melihat bahwa koleksi yang perlu dialihmediakan begitu banyak, maka disarankan untuk menambah peralatan alih media dan memberikan pelatihan bagi pustakawan yang belum dapat menguasai multimedia