Abstrak
Penerapan aplikasi siprus dalam proses pengolahan bahan pustaka di perpustakaan akademi akuntansi yayasan keluarga pahlawan negara (AA YKPN) Yogyakarta
Oleh :
Heri Suryo Prayogo - D1809029 - Fak. ISIP
Keanekaragaman kebutuhan informasi dalam berbagai media mengakibatkan
perpustakaan harus menyediakan koleksi berdasarkan kebutuhan pengguna. Hal
ini yang menyebabkan adanya alih media informasi. Salah satu media teknologi
informasi yang banyak diperlukan dan diminati pengguna adalah koleksi dalam
bentuk digital. Koleksi audio di Pustaka Pandang Dengar ISI Surakarta masih
banyak yang berbentuk pita kaset, sehingga masih rawan da lam menggunakannya.
Bahan pustaka tersebut perlu dibuat bentuk digital agar lebih hemat, aman, dan
mudah diakses. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui cara
pengaplikasian software Cool Edit Pro 2.0 dalam proses alih media koleksi audio
analog ke dalam bentuk audio digital, mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
dalam proses alih media dan cara mengatasinya. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu metode observasi, wawancara (interview), kajian dokumen, dan
studi pustaka. Tahapan-tahapan dalam proses alih media meliputi tahap pra alih
media, tahap pelaksanaan alih media, dan tahap pasca alih media. Lalu tahapan-tahapan dalam pengaplikasian Cool Edit Pro 2.0 meliputi tahap tes connect, tahap
record dengan menggunakan software Cool Edit Pro 2.0, tahap penyimpanan,
tahap editing audio, tahap penyimpanan ke dalam harddisk. Kendala-kendala
yang dihadapi dalam proses alih media koleksi audio analog ke dalam bentuk
audio digital koleksi pustaka pandang dengar UPT Perpustakaan ISI Surakarta
yaitu gangguan konektivitas antara tape recorder dengan komputer, infrastruktur
yang kurang memadai, padamnya aliran listrik secara tiba-tiba, sumber daya
manusia yang kurang memadai, dan kelengkapan program/software tidak lengkap.
Cara mengatasi kendala-kendala yang timbul antaralain sambungan kabel harus
dipastikan sudah tepat terpasang di komputer, harus dilakukan perawatan berkala
pada hardware dan software, menambah UPS pada komputer dan menyediakan
genset, menambah sumber daya manusia (pustakawan) yang menguasai
multimedia, dan mengecek kelengkapan software, bila belum lengkap software
dihapus dan diinstal lagi. Melihat bahwa koleksi yang perlu dialihmediakan begitu
banyak, maka disarankan untuk menambah peralatan alih media dan memberikan
pelatihan bagi pustakawan yang belum dapat menguasai multimedia