Abstrak


Pengaruh kompetensi utama kecerdasan emosional dan efikasi diri terhadap kenyamanan manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan (studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia Kabupaten Sragen)


Oleh :
Subhan Nuriza - F1205585 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Keberlangsungan sebuah organisasi sangat tergantung seorang pemimpin atau manajer yanag dapat mangatur ornganisasi tersebut. Kemantangan seorang manajer dapat didukung dengan kecerdasan emosional yang baik dari manajer itu sendiri. Dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggidari seorang manajer maka manajer tersebut mampu melakukan penilaian yang baik terhadap kinerja karyawannya. Baik tidaknya penilaian manajer terhadap karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di masa yang akan datang. Selain kecerdasan emosional yang terdiri dari kesadaran diri, kegembiraan emosional dan motivasi. Ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kenyamanan seorang manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan, faktor itu adalah efikasi diri manajer itu sendiri. Pengaruh dari empat variabel yaitu kesadaran diri, kegembiraan emosional, motivasi dan efikasi diri dapat dijadikan indikator kenyamanan seorang manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia se-Kabupaten Sragen. Penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pangaruh signifikan antara variabel kompetensi utama kecerdasan emosional (kasadaran diri, kegembiraan emosional, motivasi) an efikasi diri terhadap kenyamanan manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia se-Kabupeten Sragen baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Hipotesis yang didapatkan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan antara kompetensi utama kecerdasan emosional dan efikasi diri terhadap kenyamanan manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia se-Kabupaten Sragen baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Data diperoleh dari responden yang merupakan manajer unit Bank Rakyat Indonesia se-Kabupaten Sragen yang berjumlah 31 orang. Hubungan –hubungan variabel kompetensi utama kecerdasan emosional dan efikasi diri dapat dilihat pada t hitung (2.179 (X1), 2.241 (X2), 2.439 (X3), 2.886 (X4)) > t tabel (2.056) dengan tingkat signifikan masing-masing 0.039, 0.034, 0.022, 0.008 yang < 0.05 yang artinya bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan dengan melihat koefisien regresi linier yang positif, hal ini menyatakan bahwa di dalam hipotesisi pertama, kedua, ketiga dan keempat bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel kompetensi utama kecerdasan utama emosional dan efikasi diri terhadap kenyamanan manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia terbukti. Pada F hitung sebesar 29.754 > F table 2.74 dengan taraf signifikan 0.000m< 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pangaruh yang signifikan dan koefisien regresi linier yang bernilai posotif menyatakan bahwa ada pengaruh positif secara bersama-sama variable kompetensi utama kecerdasan emosional dan efikasi diri terhadap kenyamanan penilaikan kinerja karyawan Bank rakyat Indonesia se-Kabupaten Sragen, sehingga hipotesis keempat yang menyatakan ada pengaruh signifikan variable kompetensi utama kecerdasan utama dan efikasi diri secara bersama-sama terhadap kenyamanan manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia se-kabupaten dapat terbukti, koefisien adjusted R2 = 0.793 variabel kesadaran diri, kegembiraan emosional, motivasi dan efikasi diri secara bersama-sama mampu menjelaskan variable kenyamanan manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia sebesar 79,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara kesadaran diri, kegembiraan emosional, motivasi dan efikasi diri manajer terhadap kenyamanan manajer dalam melakukan penilaian kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia se-Kabupaten Sragen. Hal ini sebaiknya menjadi perhatian manajeman bank Rakyat Indonesia agar lebih meningkatkan potensi kesadaran diri manajer di dalam lingkungan Bank Rakyat Indonesia, mungkin dengan cara mangadakan pelatihan-pelatihan semacam ESQ.