Abstrak


Analisis perbandingan kinerja Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia tahun 2004-2006 (Studi pada Bank dengan assets antara Rp 5T sampai dengan 15T)


Oleh :
Arum Setyowati - F0203040 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Sektor perbankan merupakan salah satu faktor penentu kestabilan dan merupakan jantung dalam sistem perekonomian sebuah negara. Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar. Untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah bank dalam keadaan baik atau dalam kesulitan keuangan, maka harus dilakukan penilaian terhadap kinerja bank tersebut. Untuk melakukan penilaian kinerja bank maka sangat diperlukan laporan keuangan bank, karena dengan laporan keuangan ini dapat dihitung rasio-rasio keuangan perbankan untuk menilai keadaan keuangan bank di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia di tahun ke tahun semakin baik. Hal ini didorong oleh keinginan banyak masyarakat Indonesia (terutama masyarakat muslim) yang berpandangan bahwa bunga bank adalah riba. Perkembangan perbankan syariah yang dari waktu ke waktu semakin melejit baik di Indonesia ataupun di negara lainnya setelah digulirkannya Undang-Undang No.10 tahun 1998. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbandingan kinerja bank umum syariah yang akan dibandingkan dengan kinerja bank konvensional. Pengukuran kinerja bank berkonsentrasi pada aspek permodalan (rasio CAR), kualitas aktiva produktif (rasio NPL dan rasio pemenuhan PPAP), rentabilitas (rasio ROA dan ROE), likuiditas (rasio LDR), dan efisiensi (rasio BOPO dan NIM). Sampel yang digunakan adalah bank umum di Indonesia dengan assets antara 5T-15T. Terdapat 2 bank umum syariah yang berada pada assets tersebut yakni Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, sedangkan untuk bank konvensional terdapat 9 sampel. Untuk membandingkan kinerja bank umum syariah dan bank konvensional tersebut digunakan uji beda parametrik (independent sample test) untuk data yang berdistribusi normal dan uji beda non parametrik (Mann whitney U) untuk data yang tidak berdistribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan one sample kolmogorov-smirnov. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari aspek rentabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio ROA dan rasio ROE dapat ditarik kesimpulan bahwa antara bank umum syariah dan bank konvensional tidak terdapat perbedaan. Hal serupa juga terjadi untuk aspek likuiditas yang diukur dengan menggunakan rasio LDR serta pada aspek efisiensi jika diukur dengan menggunakan rasio BOPO. Sedangkan untuk aspek permodalan yang diukur dengan rasio CAR menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara bank umum syariah dan bank konvensional di Indonesia. Hal serupa juga terjadi pada aspek kualitas aktiva produktif yang diukur dengan menggunakan rasio NPL dan rasio pemenuhan PPAP serta pada aspek efisiensi jika diukur dengan menggunakan rasio NIM. Dari perbedaan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa kinerja bank umum syariah masih berada di bawah bank konvensional. Kata kunci : Kinerja perbankan, rasio keuangan, permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas, efisiensi.