Abstrak


Perencanaan produksi Agreat pada produk Panko Ebi di PT. Misaja Pati Factory Jawa Tengah


Oleh :
Sarika - F3503102 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Februari-10 Februari 2006 di PT. Misaja Mitra Pati Factory Jawa Tengah dengan mengambil masalah perencanaan produksi agregat yang bertujuan untuk mengetahui berapakah ramalan penjualan produk panko ebi pada bulan April-September 2006, untuk mengetahui bagaimana merencanakan produksi agregat dengan menggunakan Level Production Strategy dan Chase Demand Strategy dan untuk mengetahui pendekatan strategi apa yang terpilih yang menunjukkan biaya total produksi paling minimum. Desain penelitian ini adalah desain kasus, objek penelitian berlokasi di PT. Misaja Mitra Pati Factory dengan alamat Jl. Raya Pati-Tayu Km 18 Desa Waturoyo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Sumber data yang diperlukan antara lain data primer dan data sekunder yang diperoleh dari observasi, wawancara atau interview dan studi pustaka. Metode pembahasan yang digunakan penulis adalah optimasi keputusan yaitu melakukan sintesis suatu keputusan optimal tentang perencanaan produksi agregat yang dilakukan oleh PT. Misaja Mitra Pati Factory Jawa Tengah. Analisis perencanaan produksi agregat yang dilakukan pada produk panko ebi yang terdiri dari Head o n (HO) dan Head Less (HL). Analisis pertama adalah meramalkan permintaan selama 6 periode yaitu bulan April sampai September 2006, dengan menggunakan data aktual tahun 2004, 2005 sampai bulan Maret 2006. Peramalan menggunakan software POM for WINDOWS dengan metode peramalan terpilih adalah Moving Average 5 bulanan, karena memiliki Mean Absolut Deviation (MAD) yang terkecil dibanding dengan metode lainnya. Tahapan selanjutnya adalah menentukan strategi perencanaan agregat dengan Level Production Strategy yaitu dengan cara menjaga tingkat produksi yang konstan selama periode perencanaan dan Chase Demand Strategy dengan cara menghasilkan output yang sama dengan permintaan. Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa Chase Demand Strategy menjadi strategi terpilih karena menghasilkan biaya produksi yang rendah yaitu Rp. 630.058.526,2,-. Dan hendaknya perusahaan menerapkan strategi ini dalam perencanaan produksinya, sehingga dapat memberikan alternatif dalam memenuhi permintaan konsumen yang bersifat fluktuatif dan perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar