Abstrak


Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Kecemasan pada Wanita Menopause


Oleh :
Dyah Mustikaningtyas Dewanti - G0010064 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Kecemasan pada wanita menopause, salah satunya timbul karena wanita menopause harus menyesuaikan diri terhadap proses ketuaan. Kecemasan akan menjadi tekanan dan semakin memberatkan apabila wanita tersebut selalu berpikiran negatif. Penerimaan diri ialah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri yang ditandai dengan kepercayaan diri dan keberhargaan diri. Penerimaan diri dapat memperkecil seseorang untuk memikirkan hal-hal yang dapat menimbulkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan kecemasan pada wanita menopause. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang diselenggarakan dari bulan Maret-April 2013 di Posyandu Dahlia RW XIX Nusukan, Posyandu RW XIV Nusukan dan Posyandu Pucang Sawit. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling kemudian random sampling setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Sampel tidak dapat dipilih jika hasil L-MMPI ≥10 dan tidak mengisi kuesioner secara lengkap. Subjek mengisi (1) informed consent, (2) formulir biodata, (3) kuesioner L-MMPI, (4) kuesioner Berger’s Self-Acceptance Scale untuk mengetahui skor penerimaan diri, (5) kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale untuk mengetahui skor kecemasan. Total 35 subjek sampel. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson melalui program SPSS 17.00 for Windows. Hasil: Analisis statistik menunjukkan nilai korelasi Pearson (r) = -0.627, sementara p = 0.000 or p < 0.05, yang berarti terdapat hubungan negatif yang bermakna antara penerimaan diri dan kecemasan pada wanita menopause dengan kekuatan korelasi yang kuat. Simpulan: Terdapat hubungan negatif yang kuat antara penerimaan diri dengan kecemasan pada wanita menopause.