Abstrak


Penataan Ulang Tata Letak (Re-Layout) Mesin Produksi Rokok Golden Executive Dan Rokok Slim PT. Djitoe Indonesian Tobacco Coy Surakarta


Oleh :
Yoga Indah Latifianti - F3510071 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

PT. Djitoe Indonesian Tobacco Coy merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri rokok. Perusahaan ini memproduksi dua jenis rokok, yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Penelitian difokuskan pada produksi rokok SKM, khususnya untuk produk Rokok Golden Executive dan Rokok Slim. Dimana permasalahan yang terjadi adalah penempatan stasiun kerja yang tidak teratur dan pemanfaatan ruang yang kurang optimal. Hal tersebut akan berdampak pada kelancaran gerakan perpindahan material dan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layout fasilitas produksi yang digunakan, mengetahui urutan proses produksi, mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dari layout yang saat ini diterapkan. Selain itu juga untuk memperbaiki penempatan mesin-mesin dan mengoptimalkan pemanfaatan ruang yang ada. Dari analisis yang dilakukan, layout produksi yang digunakan adalah layout garis atau bisa disebut layout produk karena proses produksi berurutan dan barang yang dikerjakan selalu sama (mesin yang digunakan untuk setiap produk berbeda-beda). Urutan proses produksi yaitu : making (A), packing (B), pembandrolan (C), wrapper (D), cellophane (E), dan pengeballan (F). Dengan menggunakan metode pembahasan keseimbangan lini (line balancing), dapat diketahui bahwa waktu siklus (cycle time) untuk produksi Rokok Golden Executive sebanyak 300 ball perhari dengan waktu produksi yang tersedia 7 jam (420 menit) adalah sebesar 1,4 menit, menggunakan 6 stasiun kerja, tingkat efisiensi yang dihasilkan yaitu sebesar 99,93%, serta tingkat efektifitas yang dapat dicapai sebesar 77,92%. Sedangkan waktu siklus (cycle time) untuk produksi Rokok Slim sebanyak 77 ball perhari dengan waktu produksi 150 menit adalah sebesar 1,95 menit, dengan menggunakan 3 stasiun kerja, tingkat efisiensi yang dihasilkan sebesar 100%, dan tingkat efektifitas yang dapat dicapai adalah sebesar 96,25%. Pengusulan perbaikan tata letak (re-layout) juga dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang yang ada dan memperbaiki penempatan mesin-mesin produksi. Hal tersebut dilakukan dengan cara membandingkan jarak antara satu kali siklus aliran material dalam proses produksi. Pengukuran jarak dilakukan secara manual di tempat produksi dengan menggunakan alat ukur berupa “meteran”, dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa re-layout yang diusulkan dapat memperpendek jarak angkut. Dimana untuk jarak angkut selama satu kali siklus dalam proses produksi rokok golden executive dapat mengalami perpendekan jarak hingga 46,8 meter, sedangkan untuk proses produksi rokok slim dapat mengalami perpendekan jarak sebanyak 2,16 meter. Kata kunci : layout, KESEIMBANGAN LINI (line balancing), aliran material, re-layout.