Abstrak


Analisis Perpindahan Kalor Pada Alat Penukar Kalor Pipa Ganda Bersirip Enam Jarum


Oleh :
Arif Joko Wicaksono - K2507010 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh variasi jarak antar sirip enam jarum terhadap koefisien perpindahan kalor. (2) Pengaruh variasi laju aliran dalam terhadap koefisien perpindahan kalor. (3) Pengaruh variasi laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. (4) Pengaruh bersama (interaksi) antara variasi jarak antar sirip dan laju aliran dalam terhadap koefisien perpindahan kalor. (5) Pengaruh bersama (interaksi) antara variasi jarak antar sirip dan laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. (6) Pengaruh bersama (interaksi) antara variasi laju aliran dalam dan laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. (7) Pengaruh bersama (interaksi) antara variasi jarak antar sirip, laju aliran dalam dan laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. (8) Pengaruh yang menghasilkan koefisien perpindahan kalor optimal antara variasi jarak antar sirip, laju aliran dalam dan laju aliran luar. Penelitian ini dilakukan di laboratorium produksi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNS. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah pipa bersirip enam jarum bervariasi jarak antar siripnya dengan beberapa variasi kecepatan aliran air. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pipa bersirip enam jarum dengan variasi jarak antar siripnya 5mm, 10mm, 15mm, dan 20mm. Adapun variasi laju aliran air yang digunakan untuk laju aliran pipa dalam menggunakan variasi 0,1 lt/s; 0,08 lt/s; 0,06 lt/s, dan laju aliran pipa luar menggunakan variasi 0,13 lt/s; 0,1 lt/s; 0,07 lt/s .Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji anava tiga arah. Hasil penelitian ini adalah : (1) Ada pengaruh yang signifikan dengan taraf signifikasi 1 % atau lebih pada variasi jarak antar sirip terhadap koefisien perpindahan kalor. Dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa F_observasi = 19,152 lebih besar dari F_(tabel ) = 1,7147. ( 〖 F〗_observasi > F_(tabel )). (2) Ada pengaruh yang signifikan dengan taraf signifikasi 1 % atau lebih pada variasi laju aliran dalam terhadap koefisien perpindahan kalor. Dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa F_observasi = 14740,634 lebih besar dari F_(tabel ) = 1,7147. (〖 F〗_observasi > F_(tabel )). (3) Ada pengaruh yang signifikan dengan taraf signifikasi 1 % atau lebih pada variasi laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. Dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa F_observasi = 4920,749 lebih besar dari F_(tabel ) = 1,7147. (F_observasi > F_(tabel )). (4) Ada pengaruh bersama (interaksi) yang signifikan dengan signifikansi 1% atau lebih pada variasi jarak antar sirip dan laju aliran dalam terhadap koefisien perpindahan kalor. Dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa F_observasi = 1,844 lebih besar dari F_(tabel ) = 1,7147. (F_observasi> F_(tabel )). (5) Ada pengaruh bersama (interaksi) yang signifikan dengan signifikansi 1% atau lebih pada variasi jarak antar sirip dan laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. Dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa F_observasi = 4,755 lebih besar dari F_(tabel ) = 1,7147. (F_observasi > F_(tabel )). (6) Ada pengaruh bersama (interaksi) yang signifikan dengan taraf signifikasi 1% atau lebih pada variasi laju aliran dalam dan laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. Dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa F_observasi = 36,023 lebih besar dari F_(tabel ) = 1,7147. (F_observasi > F_(tabel )). (7) Ada pengaruh bersama (interaksi) yang signifikan dengan taraf signifikasi 1 % atau lebih pada variasi jarak antar sirip, laju aliran dalam, dan laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor. Dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa bahwa F_observasi = 6,00384 lebih besar dari F_(tabel ) = 1,7147. (F_observasi > F_(tabel )). (8) Pengaruh bersama (interaksi) antara variasi jarak antar sirip, laju aliran dalam dan laju aliran luar yang menghasilkan koefisien perpindahan kalor optimal adalah pada pipa sirip jarum dengan jarak antar sirip 10mm, laju aliran dalam 0,1lt/s dan laju aliran luar 0,13lt/s yaitu 0,08407.