Abstrak
Analisis Jalur Suku Bunga dengan Rezim Pentargetan Inflasi di Indonesia, Thailand, dan Filipina Tahun 2006-2010
Oleh :
Fathya Devi Gita Swastika - F0109041 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Sejak akhir tahun 1990-an, sebagian negara di dunia telah mengadopsi Inflation Targeting sebagai kerangka kebijakan moneternya. Namun setelah mengadopsi sistem pentargetan inflasi Bank Sentral menggunakan suku bunga jangka pendek untuk menentukan inflasi dengan indeks harga konsumen sebagai targetnya. Pada prinsipnya instrumen yang dimiliki oleh bank sentral terdiri atas pengelolaan penawaran uang (M), tingkat suku bunga (i) dan cadangan minimum perbankan (R). Semua instrumen tersebut dapat dikendalikan secara langsung oleh bank sentral, kecuali penawaran uang (M) dapat dikendalikan secara tidak langsung. Instrumen bank sentral akan mempengaruhi sasaran operasional, melalui perubahan uang primer maupun perubahan tingkat suku bunga baik suku bunga antar bank (PUAB) ataupun suku bunga federal.
Penelitian ini mengambil lingkup studi di Asean yakni Indonesia, Thailand, dan Filipina. Penelitian ini berupa analisis kuantitatif dengan tujuan membandingkan penerapan Inflation Targeting melalui jalur suku bunga di tiga Negara tersebut. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series bulanan dari tahun 2006-2010. Model ekonometrika yang digunakan adalah Vector Autoregression (VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan ITF belum optimal di Indonesia, Thailand, dan Filipina hal ini ditumjukkan tidak ada jalur kebijakan moneter yang mempengaruhi inflasi.
Kata Kunci : Inflation Targeting, Indeks Harga Konsumen, Suku Bunga Jangka Pendek