Abstrak


Hubungan Antara Aktivitas Renang dan Frekuensi Serangan Asma dengan Mengendalikan Pengaruh Alergen dan Penggunaan Obat Anti-Asma


Oleh :
Meutia Halida - G0010124 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Asma telah menjadi masalah di seluruh dunia. Diperkirakan 300 juta manusia menderita asma dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Setiap penderita asma tersebut melakukan pengobatan asma secara teratur dengan tujuan mengendalikan gejala asma yang timbul. Teori menyebutkan, aktivitas aerobik seperti renang dapat bermanfaat bagi fungsi kardiovaskuler serta relaksasi otot polos saluran napas, sehingga menghambat terjadinya serangan asma. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas renang dan frekuensi serangan asma dengan mengendalikan pengaruh alergen dan penggunaan obat anti-asma. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah penderita asma di Fakultas Kedoktern Universitas Sebelas Maret dan yang memeriksakan diri di RSUD Dr. Moewardi. Sebanyak 80 subjek penelitian yang dipilih dengan menggunakan metode exhaustive sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara langsung dan pengisian kuesioner. Data dianalisis dengan analisis regresi logistik ganda dan diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows. Hasil Penelitian: Penderita asma yang sering melakukan aktivitas renang memiliki risiko untuk mengalami serangan asma dengan frekuensi 1/33 kali lebih rendah dibandingkan tidak melakukan aktivitas renang (OR = 0,03; CI 95% 0,01 sd 0,18; p < 0,001). Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara aktivitas renang dan frekuensi serangan asma. Aktivitas renang yang teratur menurunkan frekuensi serangan asma. Kata kunci: aktivitas renang, frekensi serangan asma