Abstrak


Analisis Karakteristik Dan Intensitas Hujan Kota Surakarta Hulu


Oleh :
Syifa Fauziyah - I0109096 - Fak. Teknik

Dalam pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan perancangan berbagai bangunan keairan data masukan hujan sangat diperlukan. Data tersebut diantaranya intensitas hujan, durasi, dan frekuensi yang disajikan dalam bentuk kurva intensitas durasi frekuensi (IDF). Kurva IDF di Kota Surakarta dapat mempermudah dalam analisis debit banjir rencana dengan intensitas yang telah dihasilkan. Debit banjir ini dapat digunakan untuk merencanakan bangunan keairan pengendali banjir seperti saluran, drainase, tanggul dan bangunan drainase lainnya di Kota Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dimana objek penelitian adalah Kota Surakarta. Pembuatan poligon Thiessen menggunakan program Auto CAD. Data hujan yang digunakan dalam analisis hidrologi yaitu Tahun 1990-2011 dari stasiun pencatat hujan Pabelan, Colomadu,Mojolaban, Ngemplak, dan Grogol. Karakteristik hujan dapat dilihat dari kecenderungan hujan harian wilayah dan tahunan maksimum. Analisis dilakukan terhadap panjang data 15 tahun terakhir. Pengujian validitas distribusi hujan menggunakan metode Smirnov-Kolmogorov. Kurva IDF ditentukan berdasarkan uji metode Talbot, Sherman, Ishiguro dan SDR-IDF dengan deviasi rata-rata (M(ΙαΙ) ) terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis hujan wilayah dari data hujan harian dan tahunan maksimum pada 15 tahun terakhir cenderung naik. Distribusi yang terpilih untuk analisis hujan wilayah dengan panjang data 15 tahun terakhir adalah Log Pearson III dan memenuhi uji Smirnov-Kolmogorov. Kurva IDF dibuat menggunakan metode yang terpilih yakni metode Sherman dengan rumus I2 = 420.311/t^0.667 , I5 = 564.046/t^0.667 , I10 = 661.869/t^0.667 , I25 = 788.884/t^0.667 , I50 = ( 885.727)/t^0.667 . Intensitas hujan dengan kala ulang 2,5,10,25, dan 50 tahun berturut-turut sebesar 10.875 mm/jam, 14.579 mm/jam, 17.107 mm/jam, 20.390 mm/jam, dan 22.893 mm/jam. Penerapan kurva IDF Kota Surakarta pada DAS Kali Boro dan Kali Anyar menunjukkan bahwa hanya intensitas hujan kala ulang 5 dan 10 tahun yang dapat digunakan untuk menghitung debit banjir rencana,dimana persentase selisih antara debit rencana yang dihitung menggunakan intensitas hasil dari kurva IDF dengan intensitas yang telah dihitung dalam penelitian sebelumnya <25%. Kata Kunci: Kurva IDF, INTENSITAS HUJAN, Debit Rencana