;

Abstrak


Perbedaan Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani Lanjut Usia Dan Senam Yoga Terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis Ditinjau Dari Indeks Massa Tubuh (Studi Experimen Pada Anggota Pusat Pelayanan Terpadu Lanjut Usia Colomadu )


Oleh :
Wijianto - A12110804 - Sekolah Pascasarjana

Penuaan adalah proses alamiah yang akan dialami oleh semua manusia yang ditandai dengan penurunan kapasitas dan fungsi jaringan tubuh, hal ini akan memunculkan banyak permasalah dalam hidup para lansia antara lain pada tulang mulai terserang pengeroposan tulang, pada otot mulai terjadi atropi dan kekuatannya menurun, gangguan fleksibilitas serta munculnya gangguan keseimbangan. Permasalahan pada keseimbangan lanjut usia ini merupakan salah satu yang menghambat para lansia untuk melakukan aktivitas yang dinamis dilingkungan sekitar. Tindakan preventif ini merupakan langkah utama yang harus dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keseimbangan ini, diantaranya dengan Senam Yoga dan Senam Kesegaran Jasmani Lanjut Usia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) Perbedaan pengaruh Senam Kesegaran Jasmani Lanjut Usia dan Senam Yoga terhadap peningkatan keseimbangan dinamis, 2) Perbedaan peningkatan keseimbangan dinamis antara Lanjut Usia dengan Indeks Massa Tubuh lebih dari normal, normal, dan kurang dari normal, 3) Pengaruh interaksi antara Jenis Senam dan Indeks Massa Tubuh terhadap peningkatan keseimbangan dinamis. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan rancangan faktorial 2x3. Tehnik pengambilan sample yang digunakan adalah tehnik Purposive Random sampling. Penelitian dilakukan di Pusat Pelayanan Terpadu Lanju Usia Ngudi Waras, di Senden, Tohudan, Colomadu, dengan subjek 36 responden. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu mulai bulan November sampai Desember 2012. Tindakan Senam Yoga dan Senam Kesegaran Jasmani Lansia diberikan 3 kali seminggu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Ada perbedaan pengaruh Senam Kesegaran Jasmani Lanjut Usia dan Senam Yoga terhadap peningkatan keseimbangan tubuh dinamis. Hal ini ditunjukan dari nilai Fhitung = 5128.033 > Ftabel = 2.525. Dengan demikian hipotesis nol (H0) ditolak, yang berarti bahwa kelompok lansia yang mengikuti senam kesegaran jasmani memiliki keseimbangan tubuh dinamis yang berbeda dengan kelompok lansia yang mengikuti senam yoga, terbukti kebenarannya. 2) Ada perbedaan peningkatan keseimbangan tubuh dinamis antara lansia dengan Indeks Massa Tubuh lebih dari normal, normal, dan kurang dari normal. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 18.389 > Ftabel = 3.150. Dengan demikian hipotesis nol (H0) ditolak, yang berarti bahwa kelompok lansia yang memiliki indek masa tubuh lebih dari normal, normal, dan kurang dari normal memiliki peningkatan kesimbangan tubuh dinamis yang berbeda. 3) Tidak ada perbedaan interaksi antara jenis senam dan Indeks Massa Tubuh terhadap peningkatan keseimbangan tubuh dinamis. Hal ini ditunjukkan nilai Fhitung = 0,287 < Ftabel 2.254. Dengan demikian hipotesis nol (H0) diterima, yang berarti tidak ada pengaruh interaksi antara jenis senam dan Indeks Massa Tubuh terhadap peningkatan keseimbangan dinamis. Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1) Ada perbedaan pengaruh senam kesegaran jasmani lanjut usia dan senam yoga terhadap peningkatan keseimbangan dinamis. Dimana hasilnya senam kesegaran jasmani lanjut usia lebih baik peningkatan keseimbangan dinamisnya dibandingkan senam yoga, 2) Ada perbedaan peningkatan keseimbangan dinamis antara lansia dengan indeks massa tubuh lebih dari normal, normal, dan kurang dari normal. Dimana pada lanjut usia dengan indeks massa tubuh normal itu peningkatan keseimbangan lebih baik jika dibandingkan dengan lanjut usia dengan indeks massa tubuh lebih dari normal dan kurang dari normal, 3) Tidak ada perbedaan interaksi antara jenis senam dan indeks massa tubuh terhadap peningkatan keseimbangan dinamis.