Abstrak


Analisis Faktor Likuidasi Dan Renegosiasi, Moral Hazard Dan Adverse Selection, Biaya Flotasi, Dan Fixed-Asset Ratio Terhadap Struktur Kepemilikan Hutang Privat (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan Malaysia)


Oleh :
Rizza Enggar Khrusmawan - F1207054 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Struktur kepemilikan hutang privat merupakan kebijakan finansial yang perlu dipertimbangkan ketika perusahaan memilih pada pilihan campuran hutang sebagai sumber pendanaan mereka. Hal ini dikarenakan struktur kepemilikan hutang (debt ownership structure) yang tepat akan mengurangi likuidasi dan renegosiasi, masalah moral hazard dan adverse selection, biaya flotasi yang tinggi dan meningkatkan nilai perusahaan. Berkaitan dengan uraian tersebut maka masalah yang ingin diteliti adalah pengaruh likuidasi dan renegosiasi, moral hazard dan adverse selection, biaya flotasi, dan rasio aktiva tetap terhadap struktur kepemilikan hutang privat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah likuidasi dan renegosiasi, moral hazard dan adverse selection, biaya flotasi, dan rasio aktiva tetap memiliki pengaruh secara parsial terhadap struktur kepemilikan hutang privat perusahaan di Indonesia dan Malaysia. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia dari tahun 2004-2009. Sampel yang diambil sebanyak 138 perusahaan Indonesia dan 288 perusahaan Malaysia dengan purposive sampling dan time series. Analisis data yang digunakan meliputi pengujian normalitas, asumsi klasik, koefisien regresi berganda (Uji F), koefisien determinasi (R2), dan koefisien regresi berganda secara parsial (Uji t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel jatuh tempo hutang dan likuiditas memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur kepemilikan hutang privat pada level of significant 5%, peluang tumbuh, kualitas perusahaan, dan rasio pembayaran dividen memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur kepemilikan hutang privat, ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur kepemilikan hutang privat, dan rasio aktiva tetap menerima dukungan kuat di Indonesia tetapi tidak mendapat dukungan di Malaysia terhadap struktur kepemilikan hutang privat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam mengambil pilihan sumber hutang diharapkan ikut mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan akibatnya terhadap perusahaan sehingga dapat menciptakan struktur kepemilikan hutang yang optimal dan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemegang saham.