Abstrak


Pelanggaran Prinsip Kesantunan Serta Implikatur Dalam Film Komedi “Capres”, “Wakil Rakyat”, Dan “Kentut”


Oleh :
Diana Dwi Susinta - C0207020 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah pelanggaran prinsip kesantunan yang terjadi dalam film komedi Capres, Wakil Rakyat, dan Kentut? dan (2) Bagaimana implikatur yang muncul berdasarkan pelanggaran prinsip kesantunan dalam film komedi Capres, Wakil Rakyat, dan Kentut?. Tujuan penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kesantunan dalam film komedi Capres, Wakil Rakyat, dan Kentut; dan (2) Mendeskripsikan implikatur berdasarkan pelanggaran prinsip kesantunan dalam film komedi Capres, Wakil Rakyat, dan Kentut. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah film komedi Capres, Wakil Rakyat, dan Kentut. Data dalam penelitian ini adalah dialog para tokoh film komedi Capres, Wakil Rakyat, dan Kentut yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan beserta konteksnya.Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, yaitu menyimak penggunaan bahasa para tokoh dalam film komedi Cp, WR, dan Kt dari VCD dan DVD. Adapun metode analisis data yang peneliti pergunakan adalah metode padan pragmatik, kontekstual, dan teknik heuristik. Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode penyajian secara informal yaitu berupa perumusan dengan kata-kata biasa yang berisi rincian hasil analisis data. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat pelangaran prinsip kesantunan meliputi keenam maksimnya, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Berdasarkan pelanggaran prinsip kesantunan yang terdapat dalam film komedi Capres, Wakil Rakyat, dan Kentut, maka didapatkan sebelas belas implikatur yang terkandung di dalamnya antara lain menolak, menyindir, kecewa, menutupi rasa malu, menyuruh, tidak suka, tidak ikhlas, bercanda, meminta, mencari simpati, dan merayu.