Abstrak


Evaluasi sistem pengendalian intern persediaan gizi pada RS PKU Muhammadiyah Karanganyar


Oleh :
Triyas Candra M - F3303111 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Rumah sakit adalah suatu tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk perusahaan jasa yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi konsumennya (pasien). Rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar merupakan salah satu rumah sakit swasta yang mempunyai beberapa fasilitas yang dipegang oleh beberapa unit kerja atau instalansi. Tiap instalansi mempunyai sistem kerja yang berbeda satu dengan yang lain. Salah satunya adalah pengadaan makan dan minum seorang pasien. Hal ini biasanya disebut persediaan gizi. Sistem pengendalian intern persediaan gizi RS PKU Muhammadiyah Karanganyar masih ditemukan berbagai kelemahan yang dapat menyebaban tidak tercapainya tujuan sistem pengendalian intern. Hal tersebut dapat tercemin dari tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian gudang, bagian pencatatan persediaan, dan bagian penerimaan barang ; dalam sistem pengadaan dan penyimpanan persediaan belum ada prosedur dan catatan akuntansi mengenai pengembalian barang gudang dan penyesuaian untuk persediaan yang rusak atau hilang ; dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian dan persediaan tidak bernomor urut tercetak, pengarsipan hanya berdasarkan tanggal ; surat penawaran harga tidak dibuat untuk setiap pemasok ; tidak dibentuk panitia perhitungan fisik persediaan, penghitungan hanya dilakukan bagian gudang dengan pengawasan Kepala Instalasi Gizi secara. langsung. Dengan melihat kelemahan-kelamahan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai masukan untuk RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, yaitu: dilakukannya pemisahan fungsi antara bagian gudang, bagian pencatat persediaan, dan bagian penerimaan barang, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan akibat perangkapan fungsi; dibuat prosedur dan catatan akuntansi mengenai pengembalian barang gudang dan penyesuaiaan untuk persediaan yang rusak atau hilang. Sehingga data persediaan yang dihasilkan pada akhir periode tepat; penggunaan dokumen pendukung yang bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Hal ini untuk pengendalian pemakaian dan penetapan pertanggungjawaban terlaksananya transaksi; dibuatnya surat penawaran harga yang dikirim pada pemasok untuk mendapatkan harga yang paling rendah di pasaran; dibentuknya panitia khusus penghitungan fisik persediaan yang berasal selain dari bagian gudang dan akuntansi. Hal ini untuk menilai kinerja bagian gudang dan akuntansi