Abstrak


Pembuatan Dodol Dengan Penambahan Waluh


Oleh :
Puput Widyani - H3110031 - Fak. Pertanian

Dodol merupakan salah satu makanan tradisional dari hasil pengolahan bahan pertanian. Dodol termasuk makanan semi basah yang dibuat dengan penambahan gula, santan, tepung ketan sehingga dodol mengandung karbohidrat, protein, dan lemak, namun sedikit mengandung juyvitamin. Praktek Produksi ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Prosedur pembuatan dodol waluh meliputi pembuatan pasta waluh, pemasakan, pengadukan, pendinginan dan pengemasan. Rancangan analisis yang dilakukan ada tiga analisis, yaitu uji organoleptik (warna, rasa, tekstur, aroma, dan Overall), dengan 3 sampel dengan perbandingan tepung ketan dan waluh 50:150, 100:100, 150:50, analisis kimia (beta karoten), dan analisis ekonomi (biaya tetap, biaya tidak tetap, analisis rugi/laba, BEP, ROI, POT dan B/C). Hasil praktek produksi dodol waluh, uji organoleptik menunjukkan bahwa dodol waluh yang paling disukai adalah dodol dengan perbandingan tepung ketan dan waluh 100:100. Analisis kimia beta karoten dodol waluh yang terpilih diperoleh hasil 18,35 µg/g. Untuk analisis ekonomi biaya tetap Rp 3.917.389,55, biaya tidak tetap Rp 11.884.577,25, laba kotor Rp 2.948.033,2, laba bersih Rp 2.877.583,2, BEP 4.280 /kemasan, ROI sebelum pajak 18,66 %, ROI setelah pajak 18,21 %, POT 5,3 bulan, B/C 1,18 yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan karena nilai B/C lebih dari 1.