Abstrak


Teknik Komunikasi Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta 1 (Studideskriptifkualitatifteknik Komunikasi Antara Pekerja Sosialdan Penerima Manfaat Di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta 1)


Oleh :
Sri Purwanti - D1210070 - Fak. ISIP

Prostitusi merupakan masalah sosial yang ada sejak kehidupan manusia itu tercipta. Banyak pandangan negatif yang terus tertuju kepada fenomena sosial ini. Sebagai bentuk pengembalian menjadi manusia yang normatif pemerintah membentuk suatu wadah untuk membimbing wanita tuna susila di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta 1. Di dalam Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta 1 terdapat program-program yang dilaksanakan guna mengembangkan potensi pada diri penerima manfaat. Agar program tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan tentunya dibutuhkan interaksi antar pekerja sosial dan penerima manfaat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik komunikasi antara pekerja sosial dan penerima manfaat, aliran pada proses komunikasi, pesan yang disampaikan, serta hambatan-hambatan yang terjadi pada proses komunikasi antara pekerja sosial dan penerima manfaat di BalaiRehabilitasiSosial “WanitaUtama” Surakarta 1. Penelitianinitermasukjenispenelitiandeskriptif kualitatif, yang berusahamenjelaskan, menggambarkan serta menelaah tentang maksud penelitian dengan menghasilkan data yang berupa kata-kata tertulisataulisandari orang-orang danperilaku yang dapatdiamati.Sifatpenelitiansemacaminimampumemperlihatkansecaralangsunghubunganantarapenelitidengan yang diteliti, sehinggaakanmemudahkanpencariankedalamanmakna. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata dan tindakan pekerja sosial dan penerima manfaat, serta sumber tertulis seperti sumberbukudanmajalahilmiah, sumberarsip, dokumenpribadi, hasil wawancara, dandokumenresmi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik komunikasi antara pekerja sosial dan penerima manfaat di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta 1 berbentuk informatif dan persuasif dengan model kelompok besar, kelompok kecil serta komunikasi antar pribadi dengan metode tatap muka. Isi pesan berupa konotasi dengan lambang pendukung yaitu verbal dan nonverbal.Hambatan terdapat pada instruktur dengan model komunikasi linear, serta pada diri penerima manfaat yaitu dari segi fisik, psikologis serta perbedaan bahasa.