Abstrak


Pengaruh Suplementasi Betain Dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)


Oleh :
Rofi’atun Khasanah - H0509053 - Fak. Pertanian

Betain merupakan aditif pakan yang berfungsi sebagai donor gugus metil dan osmolit organik. Betain sebagai donor gugus metil dapat mengoptimalkan penggunaan donor gugus metil lainnya seperti metionin, sehingga diharapkan betain meningkatkan ketersediaan metionin untuk sintesis protein yang berpotensi meningkatkan kualitas telur. Betain sebagai osmolit organik dapat melindungi sel dari berbagai tekanan osmotik, sehingga dapat meningkatkan kecernaan nutrien dan produksi ternak yang diharapkan berkorelasi dengan peningkatan kualitas telur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi betain dan aras betain yang optimal dalam ransum terhadap kualitas telur puyuh. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan mulai April sampai dengan Agustus 2012 bertempat di Mini Farm Jurusan Peternakan di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Materi yang digunakan adalah puyuh betina umur 28 hari sebanyak 340 ekor yang dibagi dalam empat macam perlakuan dengan lima ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 17 ekor puyuh. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Searah. Ransum basal tersusun dari jagung kuning, bekatul padi, bungkil kedelai, tepung ikan, onggok, limestone, dikalsium fosfat, lisin, metionin, premix, garam dan betain. Perlakuan yang diberikan meliputi ransum basal tanpa suplementasi betain (P0), serta ransum basal yang disuplementasi betain sebesar 0,07; 0,14 dan 0,21% disebut sebagai P1, P2 dan P3. Peubah yang diamati meliputi persentase lemak telur, protein telur, yolk dan kerabang. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa suplementasi betain tidak berpengaruh terhadap persentase lemak telur, protein telur dan yolk, tetapi berpengaruh (P<0,05) terhadap persentase kerabang dengan persamaan regresi kuadratik y = 7,9157 + 13,5603x – 84,6207x2 (R2=0,31), dengan titik optimum sebesar 0,08%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian adalah suplementasi betain sampai taraf 0,08% dalam ransum dapat meningkatkan persentase kerabang.