Abstrak


Evaluasi Kinerja Pada Simpang Bersinyal Sudirman Dan Simpang Martadinata Surakarta


Oleh :
Ady Widiyatmoko - I8209002 - Fak. Teknik

Simpang bersinyal merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam sistem transportasi di kota besar. Pengaturan sinyal harus dilakukan semaksimal mungkin agar dapat membantu kelancaran laju kendaraan yang melalui persimpangan. Simpang Sudirman dan simpang Martadinata merupakan simpang 4 bersinyal. Simpang Sudirman terdiri dari 3 fase, fase pertama dari arah Utara (Jl. Jendral Sudirman) fase kedua dari arah selatan (Jl. Jendral Sudirman), fase ke tiga dari arah Timur (Jl. Mayor kusmanto).SimpangMartadinata terdiri dari 3 fase fase pertama dari arah Selatan (Jl. Kapten Mulyadi), fase ke-dua dari arah Utara(Kapten Mulyadi) dan fase ke-tiga dari arah Timur (Jl.R.E Martadinata),fase merupakan bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakkan lalu lintas. Hasil perhitungan kinerja yang dilakukan pada simpang Sudirman,Arus kendaraan pada pukul 11.00-01.00 WIB terjadi sebesar 3288 smp/jam, kapasitas pada pendekat Utara sebesar 1193 smp/jam, pendekat Selatan 1312 smp/jam dan pendekat Timur 783 smp/jam. derajat kejenuhan sebesar 0,788-0,797 untuk kendaraan terhenti rata-rata 0,76 stop/smp, selain itu juga terjadi tundaan rata-rata 29,71 det/smp. Sedangkan pada Simpang Martadinata, Arus kendaraan pada pukul 11.00-01.00 WIB terjadi sebesar 1807 smp/jam, kapasitas pada pendekat Utara sebesar 635 smp/jam,pendekat Timur 388 smp/jam,pendekat selatan 784 smp/jam. derajat kejenuhan sebesar 0,699-0,770 untuk kendaraan terhenti rata-rata 0,68 stop/smp, selain itu juga terjadi tundaan rata-rata 19,99 det/smp. Sedangkan menurut MKJI 1997 derajat kejenuhan mendekati 0,85 ( DS > 0,85 ). Maka diperlukan evaluasi Kinerja.