Abstrak


Alasan Pemilihan Jurusan Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kasus Di Smk Negeri 3 Sukoharjo Tahun 2012)


Oleh :
Indah Suci Wulandari - K8407032 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: alasan yang mendasari siswa laki-laki dan perempuan dalam memilih jurusan di SMK Negeri 3 Sukoharjo. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi pendekatan studi kasus tunggal terpancang. Sumber data berasal dari informan, yang meliputi informan kunci (siswa) dan informan pendukung (guru) dan orangtua serta dokumen atau arsip yang berhubungan dengan sejarah perkembangan SMK N 3 Sukoharjo. Sampling diambil dengan teknik purposive sampling yang dilakukan dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah yang hendak diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, dan wawancara mendalam. Triangulasi sumber dan triangulasi metode digunakan dalam teknik validitas data. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yakni dengan tahapan sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan dan verifikasinya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa alasan yang mendasari siswa dalam memilih jurusan di SMK N 3 Sukoharjo antara lain 1) pertimbangan peluang kerja yang ditawarkan oleh masing-masing jurusan. Jenis dan peluang pekerjaan tertentu yang disediakan di dunia kerja menjadi pertimbangan penting bagi siswa dalam menentukan jurusan. 2) Pertimbangan hobby dan kesenangan. Jurusan yang mereka pilih umumnya adalah cerminan dari kemampuan dan kegemaran serta kesenangan dari siswa itu sendiri. 3) Pertimbangan nilai. Kurang dipenuhinya persyaratan nilai akademis pada jurusan tertentu, turut menjadi pertimbangan bagi siswa dalam memilih jurusan. Hal ini kemudian akan berdampak pada pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan minat siswa, dan 4) Coba-coba atau iseng terhadap jurusan yang dipilih. Hal ini disebabkan oleh adanya kebingungan siswa dalam menentukan jurusan, 5) sebagai media untuk memperoleh ijazah kelulusan. Proses mempelajari ilmu yang menjadi program studi keahliannya dianggap tidak begitu penting karena nantinya nilai dan ijazah adalah yang terpenting untuk mencari pekerjaan