Abstrak


Pengujian Teori Planned Behavior Dalam Kasus Whistleblowing (Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Uns)


Oleh :
Pipit Budhi Wardhani - F1204035 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Dalam aspek yang nyata, aset yang paling penting dalam setiap organisasi adalah sumber daya manusia di mana aspek ini dapat membawa dampak yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas organisasi jika dikelola dengan baik. Para pemimpin organisasi dituntut untuk menunjukkan prinsip-prinsip etis pribadi mereka agar ekspektasi dan tindakan karyawan-karyawan yang bekerja dengannya bisa berubah. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh Planned Behavior terhadap Whistleblowing internal maupun eksternal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) sikap mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap whistleblowing internal dan eksternal.. 2) norma subyektif mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap whistleblowing internal dan eksternal. 3) pengendalian perilaku mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap whistleblowing internal dan eksternal. Penelitian ini mengambil responden dari mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor melalui KMO dan Bartlet’sTest, untuk mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini dilakukan dengan Cronbach’s Alpha dengan bantuan program komputer SPSS 13.0, dan analisis regresi yang bertujuan agar dapat memperkirakan atau meramalkan nilai Y dan untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap variabel bebas yang terdapat dalam persamaan . Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan metode analisis faktor melalui KMO dan Bartlet’sTest, metode reliabilitas, dan analisis regresi atas model yang diajukan menunjukkan hasil yang baik. Berikut adalah urutan hasil pengukuran model penelitian: nilai MSA > 0,5; Cronbach Alpha (α) >0.60; nilai p untuk model pertama lebih kecil dari 0,05; nilai signifikansi uji F untuk model pertama adalah 0,000 dibawah 0,05; Nilai secara umum (R) untuk model pertama sebesar 0,641, sedangkan nilai R square yang telah disesuaikan untuk model pertama (adjusted R square) sebesar 0,395; hasil uji t untuk model pertama lebih kecil dari 0,05; nilai signifikansi uji F untuk model pertama adalah 0,000 dibawah 0,05; Nilai secara umum (R) untuk model pertama sebesar 0,591, sedangkan nilai R square yang telah disesuaikan untuk model pertama (adjusted R square) sebesar 0,332. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis yang diajukan peneliti mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Park dan Blenkinsopp (2009). Hasil penelitian ini belum bisa sepenuhnya digunakan sebagai generalisasi teori karena adanya keterbatsan sampel penelitian hanya pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti merekomendasikan penelitian berikutnya untuk meneliti kembali fenomena-fenomena baru yang ditemukan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, implikasi teoritis dan implikasi untuk penelititan yang akan datang adalah sebagai berikut : implikasi teoritis Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa semua variabel yang ada di dalam TPB (sikap, norma subyektif, dan pengendalian perilaku) mempunyai pengaruh terhadap internal whistle-blowing dan external whistle-blowing. Implikasi untuk penelitian yang akan datang. Menurut Chang (1998) vaariabel pengendalian perilaku merupakan prediktor yang paling baik dibandingkan dengan sikap dan norma subyektif. Sikap dan norma subyektif tidak mempunyai efek yang dapat dirasakan secara langsung. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali faktor-faktor di dalam organisasi yang terdiri dari ketiga determinan tersebut (sikap, norma subyektif, dan pengendalian perilaku) yang dapat mempengaruhi peraturan organisasi sehingga dapat menjelaskan lebih mendalam tentang perilaku whistle-blowing.