Abstrak


Resiliensi pada remaja yang hamil di luar nikah


Oleh :
Redna Drajat Haningrum - G0108083 - Fak. Kedokteran

Kehamilan di luar nikah menimbulkan permasalahan-permasalahan yang mengarahkan pada situasi sulit dan menekan. Dalam berhadapan dengan berbagai situasi menekan, remaja diharapkan dapat bangkit untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dengan sebuah kemampuan yang dinamakan resiliensi.Resiliensi merupakan sebuah kemampuan untuk memantul atau bangkit kembali dari situasi yang menekan dan penuh risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses resiliensi pada remaja yang hamil di luar nikah dan bagaimana faktor-faktor lingkungan mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitiatif dengan desain fenomenologis yang diharapkan dapat memahami makna, peristiwa, dan interaksi dengan orang-orang dalam situasi tertentu. Penelitian ini menggunakan dua orang subjek. Keduanya adalah wanita yang mengalami kehamilan di luar nikah pada saat remaja, dalam rentang waktu usia 12-21 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah riwayat hidup, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menggambarkan adanya berbagai permasalahan sebagai konsekuensi kehamilan di luar nikah seperti permasalahan psikologis, fisik, sosial, ekonomi, pendidikan, keluarga, dll. Selain itu, kedua subjek juga harus menghadapi adanya permasalahan berbeda lainnya yang menyertai permasalahan kehamilan di luar nikah. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dalam aspek resiliensi internalyang dimiliki kedua subjek meliputi spiritual, kognisi, emosi, perilaku, dan fisik. Kedua subjek dinilai mampu bertahan dan bangkit kembali serta mengfungsikan kembali aspek-aspek internal namun hasil keluaran yang ditunjukkan kedua subjek berbeda, setelah adanya disrupsi subjek pertama berintegrasi dan berada pada posisi homeostatis, keadaan yang sama sebelum kehamilan. Subjek kedua menunjukkan adanya reintegrasi yang baik setelah periode disrupsi namun melakukan penyesuaian berisiko yang kurang normatif sehingga berada pada posisi maladaptif. Dalam proses resiliensi dukungan sosial memiliki pengaruh positif, dukungan yang paling berpengaruh bagi subjek pertama adalah suami, keluarga, tetangga dan teman-teman, sedangkan dukungan yang paling berpengaruh bagi subjek kedua adalah keluarga dan teman-teman. Kehadiran faktor risiko dan faktor protektif juga mempengaruhi perkembangan resiliensi pada masing-masing subjek. Faktor protektif dan risiko yang dimiliki kedua subjek menunjukkan adanya beberapa perbedaan. Faktor protektif mengarah ke hasil yang baik sedangkan faktor risiko mengarah ke hasil yang bermasalah. Kata kunci: resiliensi, remaja, hamil di luar nikah