Abstrak


Nilai kearifan upacara tradisional susuk wangan sebagai bentuk solidaritas sosial dan pelestarian lingkungan di desa setren kecamatan slogohimo kabupaten Wonogiri


Oleh :
Anditya Wiganingrum - K4409004 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) lokasi penelitian upacara tradisional Susuk Wangan, (2) deskripsi upacara tradisional Susuk Wangan, (3) nilai kearifan yang terkandung dalam upacara tradisional Susuk Wangan, (4) dan implementasi nilai yang terkandung dalam upacara tradisional Susuk Wangan bagi masyarakat Desa Setren. Bentuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel yang digunakan bersifat purposive sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Untuk menguji keabsahan data penulis menggunakan trianggulasi sumber, trianggulasi teori dan trianggulasi metode. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis kualitatif dan analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Kearifan masyarakat Desa Setren dalam menjaga lingkungan melalui Upacara Tradisional Susuk Wangan merupakan mekanisme masyarakat Desa setren dalam menjaga hutan dan sumber mata air dengan mengkaitkan hutan dengan mitos yang dipercaya oleh masyarakat Desa Setren. Upacara Tradisional Susuk Wangan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Desa Setren kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan air yang melimpah dan tanah yang subur. (2) Prosesi Upacara Tradisional Susuk Wangan mengandung makna simbolik dalam perlengkapan upacara dan perilaku dari masyarakat pendukung upacara. (3) Upacara Tradisional Susuk Wangan menyimpan berbagai ajaran moral yang disampaikan secara nonverbal sebagai bentuk hubungan manusia dengan alam dan manusia dengan manusia serta manusia dengan Sang Pencipta. Upacara ini mengandung nilai solidaritas sosial dan pelestarian lingkungan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pendukungnya. (4) Implementasi nilai kearifan upacara sebagai bentuk solidaritas sosial dan pelestarian lingkungan tampak dari perilaku masyarakat Desa Setren dalam mengelola dan menjaga lingkungan dengan tidak menebang hutan sembarangan, membersihkan sumber mata air, menanam tanaman yang dapat meresap dan menjaga ketersediaan air di dekat sumber mata air, membersihkan saluran air (wangan) yang mengaliri Desa Setren. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upacara yang dilakukan bersama oleh masyarakat Desa Setren. Implementasi Upacara Tradisional Susuk Wangan dalam kehidupan sehari-hari terlihat melalui sistem yang digunakan dalam mengerjakan pertanian dan aktivitas lain,diantaranya sistem prayakan, jaga tirta, gugur gunung dan sambatan. Kata kunci: kebudayaan, kearifan lokal, upacara tradisional, susuk wangan solidaritas sosial, pelestarian lingkungan.