;

Abstrak


Analisis Proses Berpikir Siswa Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Bangun Datar Berdasarkan Perspektif Gender


Oleh :
Sukowiyono - S851102042 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi pokok bangun datar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhamadiyah 1 Surakarta yang terdiri dari empat siswa. Pemilihan siswa didasarkan pada gender, kemampuan matematika siswa dan kelancaran berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik think aloud. Analisis data dilakukan berdasarkan data think aloud yang disebut think aloud protocol. Selanjutnya dilakukan triangulasi waktu antara data masalah pertama dan kedua, kemudian triangulasi metode untuk mendapatkan data siswa penelitian yang valid. Setelah data valid diperoleh kemudian dibandingkan dengan karakteristik proses pemecahan masalah dan proses berpikir yang telah disusun pada landasan teori. Penelitian ini akhirnya menghasilkan proses berpikir siswa sebagai berikut. Siswa laki-laki: 1) dapat memahami dan menganalis masalah dengan menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan, proses berpikir yang digunakan adalah proses pembentukan pengertian, 2) dapat merancang dan merencanakan solusi. Proses berpikir dapat dilihat ketika siswa menyempurnakan gambar yang disediakan dalam soal, dapat langsung membuat kaitan antara yang diketahui dan yang ditanyakan, pada proses ini siswa menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat, 3) dapat mencari solusi dari masalah pemecahan, ini terlihat dalam menghitung luas daerah yang diarsir, menggunakan rencana pemecahan yang telah disusun, menggunakan seluruh data yang disajikan dalam masalah, siswa menggunakan proses berpikir pembentukan keputusan dan pembentukan kesimpulan. 4) dapat memeriksa solusi, siswa menggunakan berhitung mental tanpa menuliskan apapun yang dikerjakanya, siswa hanya meneliti dan meyakini kebenaran langkah yang telah ia susun. Proses berpikir pada langkah ini adalah proses berpikir pembentukan keputusan. Siswa perempuan: 1) dapat memahami masalah menggunakan proses berpikir pembentukan pengertian, hal ini dapat dilihat dengan siswa membaca masalah secara keseluruhan dan mendalam untuk dapat memahami masalah, sehingga dapat dengan mudah dan benar menyebutkan apa yang diketahui pada masalah dan menyebutkan apa yang ditanyakan, 2) dapat merancang dan merencanakan solusi menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat dan pembentukan pengertian. Pembentukan pendapat ini dapat dilihat dari siswa menyebutkan dan menjelaskan pengetahuan pendukung yaitu pengetahuan tentang bangun datar (segitiga dan persegi) kemudian menyebutkan rumus-rumus yang digunakan, dapat mengaitkan antara yang diketahui dan hal yang ditanyakan, menyebutkan pengetahuan-pengetahuan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, 3) dapat mencari solusi dari masalah menggunakan proses berpikir pembentukan keputusan dan pembentukan kesimpulan. Hal ini dapat terlihat siswa dapat menjawab masalah berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah yang telah disusun, 4) dapat memeriksa solusi hal ini sesuai dengan siswa dapat memeriksa dan meneliti solusi yang telah disusun. Siswa perempuan menggunakan proses berpikir pembentukan keputusan dan pembentukan kesimpulan.