;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Pendekatan Kontekstual Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams Achievement Division (Stad) Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Materi Kubus Dan Balok Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Smp


Oleh :
Ganjar Susilo - S85120202 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual, dan model pembelajaran langsung, (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang mempunyai kemandirian belajar tinggi, sedang, atau rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang mempunyai kemandirian belajar tinggi, sedang atau rendah, (4) Pada masing-masing kemandirian belajar siswa, manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual atau model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental semu dengan desain faktorial 3 × 3. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 dengan sampel siswa SMP Negeri 3 Purworejo, SMP Negeri 16 Purworejo, dan SMP Negeri 13 Purworejo. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan tujuan untuk uji keseimbangan yang berfungsi mengetahui kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan dalam keadaan seimbang atau memiliki kemampuan awal yang sama, metode tes digunakan untuk mengambil data tes prestasi belajar matematika, dan metode angket digunakan untuk mendapatkan data kemandirian belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran dengan model inkuiri dengan pendekatan kontekstual menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual. Di lain pihak, model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada materi kubus dan balok, (2) siswa dengan kemandirian belajar tinggi menghasikan prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan kemandirian belajar sedang maupun rendah, sedangkan siswa dengan kemandirian sedang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan kemandirian belajar rendah pada materi kubus dan balok. (3) pada model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual, siswa dengan kemandirian belajar tinggi dan sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama. Siswa dengan kemandirian tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan kemandirian rendah. Siswa dengan kemandirian sedang dan rendah menghasilkan prestasi belajar yang sama. Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual, siswa dengan semua kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah menghasilkan prestasi belajar yang sama pada materi kubus dan balok. Pada model pembelajaran langsung, siswa dengan kemandirian tinggi dan sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama. Siswa dengan kemandirian tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kemandirian rendah. Siswa dengan kemandirian belajar sedang dan rendah menghasilkan prestasi belajar yang sama pada materi kubus dan balok. (4) pada siswa dengan kemandirian belajar tinggi, pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kontekstual menghasilkan prestasi belajar yang sama. Siswa dengan pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan siswa dengan pembelajaran langsung menghasilkan prestasi belajar yang sama. Siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa dengan pembelajaran langsung. Pada siswa dengan kemandirian belajar sedang, pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kontekstual menghasilkan prestasi belajar yang sama. Siswa dengan pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan siswa dengan pembelajaran langsung menghasilkan prestasi belajar yang sama. Siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan pembelajaran langsung pada materi kubus dan balok. Pada siswa dengan kemandirian belajar rendah, siswa dengan pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual menghasilkan prestasi belajar yang sama. Siswa dengan pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran langsung menghasilkan prestasi belajar yang sama. Siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran langsung.