Abstrak


Identifikasi proses produksi furniture pada PT. Prolindo Originals Perkasa Klaten


Oleh :
Danang Budianto - F3503018 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK PT.PROLINDO ORIGINALS PERKASA adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang furniture yang mengolah bahan baku kayu jati dan mahoni menjadi produk furniture denga daerah pemasaran sampai luar negri. Perusahaaan ini memproduksi berbagai macam bentuk dan variasi menurut pesanan. Didalam proses produksinya perusahaan memerlukan sebuah perencanaan, karena dengan perencanaan yang baik akan membantu jalannya proses produksi terutama dalam pencapaian efektifitas waktu. Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses produksi furniture pada PT. PROLINDO ORIGINALS PERKASA serta bagaimana waktu penyelesaiannya. Karena banyaknya produk yang dihasilkan oleh perusahaan.Disini penulis mengambil salah satu produk yaitu opium table,untuk diidentifikasi bagaimana waktu penyelesaiannya dengan diagram network. Data diperoleh dari wawancara langsung dengan karyawan dibagian produksi dan melakukan observasi atau pengamatan dibagian produksi. Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini adalah dalam proses produksi PT. PROLINDO ORIGINALS PERKASA melalui 3 departemen yaitu : 1. departemen pembahanan 2. departemen prosessing 3. departemen finishing. Perusahaan ini menerapkan make to order yaitu perusahaan melaksanakan produksi berdasarkan pesanan. Waktu proses produksi opium table dengan waktu normal adalah 617 menit atau 10 jam lebih 17 menit, sedangkan dengan jalur kritis membutuhkan waktu 542 menit atau 9 jam lebih 2 menit. Terdapat 6 jalur dalam proses produksi opium table yaitu: jalur 1: A,B,C,D, G,H,I,J,L,M,N,O jalur 2: A,B,C,D,G,H,I,K,L,M,N,O jalur 3: A,B,C,E,G,H,I,J,L,M,N,O jalur 4: A,B,C,E,G,H,I,K,L,M,N,O jalur 5: A,B,C,F,G,H,I,J,L,M,N,O jalur 6: A,B,C,F,G,H,I,K,L,M,N,O Saran yang dapat diberikan pada perusahaan sebagai masukan kedepannya antara lain: Dalam memproduksi opium table seharusnya perusahaan dapat mencapai waktu minimum yaitu 542 menit atau 9 jam lebih 2 menit, manajer perusahaan hendaknya memperhatikan jalur kritis supaya proses produksi lebih cepat dan efisien.