;

Abstrak


Teknik Penerjemahan Metafora, Simile, dan Personifikasi dalam Novel The Kite Runner dan Dampaknya terhadap Kualitas Terjemahan.


Oleh :
Shafa Firda Nila - S131102007 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teknik penerjemahan metafora, simile, dan personifikasi dalam novel The Kite Runner, mendeskripsikan kualitas terjemahan metafora, simile, dan personifikasi dari aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan, serta menjelaskan dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan. Penelitian ini merupakan penelitian bidang penerjemahan yang bersifat deskriptif, kualitatif, dan terpancang. Sumber data pertama dalam penelitian ini ialah novel The Kite Runner dan versi terjemahannya. Sedangkan sumber data kedua ialah informasi yang diperoleh dari raters dan responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis dokumen untuk memperoleh data metafora, simile, dan personifikasi serta kuesioner untuk mendapatkan data tentang kualitas terjemahan metafora, simile, dan personifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 teknik penerjemahan yang digunakan dalam terjemahan metafora, simile, dan personifikasi novel The Kite Runner, yaitu penerjemahan harfiah 192 data (46.5%), peminjaman 49 data (11.9%), modulasi 35 data (8.5%), kompensasi 25 data (6.1%), amplifikasi 21 data (5.1%), amplifikasi linguistik 19 data (4.6%), reduksi 18 data (4.4%), transposisi 15 data (3.6%), kompresi linguistik 14 data (3.4%), generalisasi 10 data (2.4%), teknik penghilangan 5 data (1.2%), adaptasi dan kreasi diskursif masing-masing 4 data (1.0%), serta partikularisasi 2 data (0.5%). Untuk kualitas terjemahan, dilihat dari tingkat keakuratan, sebanyak 312 data (88.1%) tergolong terjemahan akurat, 38 data (10.8%) termasuk terjemahan kurang akurat, dan 4 data (1.1%) merupakan terjemahan tidak akurat. Dilihat dari aspek keberterimaan, sebanyak 332 data (93.8%) merupakan terjemahan yang berterima dan sebanyak 22 data (6.2%) merupakan terjemahan yang kurang berterima. Sementara dari aspek keterbacaan, sebanyak 350 data (98.9%) memiliki tingkat keterbacaan tinggi dan 4 data (1.1%) memiliki tingkat keterbacaan sedang. Dari hasil analisis dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan, teknik penerjemahan harfiah, peminjaman, modulasi, kompensasi, amplifikasi, amplifikasi linguistik, transposisi, kompresi linguistik, generalisasi, adaptasi, dan partikularisasi mampu menghasilkan terjemahan metafora, simile, dan personifikasi yang berkualitas. Sementara teknik reduksi, kreasi diskursif, dan penghilangan cenderung menghasilkan terjemahan yang kurang berkualitas.