Abstrak
Pandangan Tiga Tokoh Utama Wanita Tentang Emansipasi Dalam Novel Tiga Orang Perempuan Karya Maria A. Sardjono
Oleh :
Aditya Pratama Putra - C0206006 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Novel merupakan karya fiksi yang menyuguhkan peristiwa dengan
berbagai permasalahan yang dialami oleh tokoh-tokohnya. Demikian juga dengan
novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono yang menyuguhkan tokoh
utama wanita di dalamnya yaitu tokoh Nenek, Ibu, dan Gading. Ketiga tokoh
utama wanita dalam novel tersebut berasal dari tiga generasi yang berbeda.
Mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang emansipasi. Pandangan yang
berbeda tersebut mempengaruhi sikap dan tindakan ketiga tokoh dalam
memperjuangan hak-haknya sebagai seorang wanita yang ingin sejajar dengan
kaum laki-laki. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengungkap struktur
yang berupa tokoh penokohan, emansipasi wanita dan pandangan ketiga tokoh
utama wanita tentang emansipasi yang terdapat dalam novel Tiga Orang
Perempuan karya Maria A. Sardjono.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
struktural dengan pendekatan objektif. Novel tersebut diteliti secara heuristik dan
hermeneutik yang kemudian menentukan tokoh utama wanita dan menganalisis
penokohan ketiga tokoh utama wanita dalam novel ”Tiga Orang Perempuan”
karya Maria A. Sardjono serta memaparkan emansipasi yang ada dalam novel
yang nantinya akan diketahui pandangan tentang tiga tokoh utama wanita tentang
emansipasi dalam novel tersebut.
Dari analisis penokohan ketiga tokoh utama wanita dalam novel ini tokoh
Nenek digambarkan sebagai sosok wanita Jawa yang sudah berumur lebih dari
delapan puluh empat tahun yang memegang kuat adat Jawa. Tokoh Ibu
digambarkan berumur lebih dari lima puluh tahun, sosok wanita modern yang
cenderung tidak lagi memegang kuat adat Jawa. Tokoh Ibu berani untuk
memperjuangkan hak-haknya sebagai seorang wanita. Tokoh Gading adalah
generasi ketiga yang hidup di masa modern, berpandangan sangat luas dan selalu
menjunjung emansipasi wanita. Di bidang hukum tokoh Ibu dan Gading
memperjuangkan agar mendapatkan hak untuk memperoleh keadilan. Di bidang
ekonomi tokoh Ibu memperjuangkan hak mendapatkan kehidupan yang layak
dengan menjadi dosen, sedangkan tokoh Gading menjadi seorang wartawan. Di
bidang pendidikan tokoh Ibu dan Gading memperjuangkan haknya dengan
mendapatkan pendidikan yang tinggi. Di lingkungan keluarga tokoh Ibu
memperjuangkan haknya agar tidak diperlakukan sewenang-wenang oleh suami
sehingga cenderung otoriter.