Abstrak
Efektifitas Reforma Agraria Perkotaan Sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan Masyarakat Di Kota Surakarta
Oleh :
Kurniawan Pribadi - E0006154 - Fak. Hukum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan reforma agraria sebagai instrumen
pengentasan kemiskinan masyarakat di Kota Surakarta, serta untuk mengetahui kendala kebijakan dalam
pelaksanaan reforma agraria sebagai instrumen pengentasan kemiskinan masyarakat di Kota Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris bersifat deskriptif, memaparkan mengenai efektifitas
reforma agraria dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat di kota Surakarta, khususnya di Kampung
Kragilan Kadipiro, Kampung Totogan Ketelan, dan Kampung Pringgading Stabelan. Data diperoleh dari data
primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari aparat Bapermas Kota Surakarta dan aparat Kantor
Pertanahan Kota Surakarta. Data sekunder bersumber dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik
pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan aparat Pemerintah Kota Surakata dalam hal
ini aparat Bapermas Kota Surakarta dan aparat Kantor Pertanahan Kota Surakarta. Pengumpulan data
sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan dan cyber media. Analisis data menggunakan teknik
kualitatif interaktif yakni analisis data yang meliputi 3 alur yang terjadi secara bersamaan antara
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Ketiga komponen tersebut menangkap makna dan
hubungan yang terjadi pada data-data yang dikumpulkan.
Untuk mendeskripsikan hasil penelitian digunakan 3(tiga) karakteristik ukuran kemiskinan antara lain
menurut Bank Dunia, menurut Bapermas dan menurut BPS. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dihasilkan simpulan, bahwa pelaksanaan reforma agraria secara umum di ketiga tempat tersebut secara umum
masih kurang efektif. Kekurang efektifan tersebut disebabkan oleh ketidakmaksimalan dan tidak tuntasnya
pelaksanaan reforma agraria secara koherensif antara satu aspek dengan aspek lainnya sehingga yang
dicapai hanya sebagian saja dan tidak menyeluruh. Pelaksanaan reforma agraria ini hanya efektif
meningkatkan pendapatan di Kampung Totogan Kelurahan Ketelan dan Kampung Pringading Kelurahan Stabelan,
tetapi belum efektif mengentaskan kemiskinan secara keseluruhan karena masih belum melampaui batas
kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia, belum ada penataan terhadap kawasan kumuh dan belum
terpenuhinya/terlampauinya beberapa variabel kemiskinan lainnya. Meningkatnya pendapatan belum cukup
untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.