Abstrak


Analisis keefektifan kebijakan moneter Bank Indonesia


Oleh :
Andi Gerson - F0101015 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998 di Indonesia masih membawa dampak terhadap perekonomian. Ini menuntut keefektifan Bank Indonesia, dalam melaksanakan kebijakan moneter. Dengan berbagai instrument moneter, Bank Indonesia mempunyai kewajiban untuk menjaga dan menstabilkan perekonomian. Perubahan besar dalam struktur kelembagaan Bank Indonesia yang independen serta perubahan sistem ekonomi, hukum dan sosial pada masyarakat.Diperlukan kebijakan yang tepat sasaran dan memberikan dampak positif terhadap dunia investasi dan perbankan. Meningkatnya jumlah uang beredar secara tidak terkendali pada saat itu, dipicu keresahan masyarakat akan kepercayaan terhadap perbankan nasional dan nilai mata uang rupiah. Berbagai upaya dan usaha terus dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia agar dapat menstabilkan dan memulihkan kepercayaan masyarakat dan keadaan perekonomian pada saat ini. Besarnya jumlah uang beredar di masyarakat tidak terlepas dari pengaruh konsumsi dan produksi masyarakat, fluktuasi nilai kurs dollar AS terhadap rupiah serta tingkat inflasi harga, memberikan pengaruh langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kebijakan Bank Sentral dalam melaksanakan berbagai kebijakannya untuk mencapai sasaran moneternya. Melihat secara jelas perubahan dari setiap instrumen kebijakan yang ada. Penelitian ini merupakan analisis dengan menggunakan data sekunder dengan data runtun waktu (time series) dari tahun 2001 sampai tahun 2004. Alat analisis yang digunakan adalah model Ordinary Least Square (OLS) berganda dengan dua bentuk persamaan. Bentuk pertama yaitu variabel Jumlah Uang Beredar sebagai variabel dependen, sedangkan variabel tingkat suku bunga SBI dan PDB sebagai variabel independen. Bentuk persamaan kedua yaitu variabel Indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai dependen dan variabel JUB dan KURS sebagai variabel independen. Hipotesis yang diajukan adalah variabel SBI berpengaruh negatif terhadap JUB, sedangkan variabel Kurs dan IHK berpengaruh positif. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa variabel SBI tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Sedangkan variabel PDBdan Kurs memiliki kesesuaian dengan teori dan hipotesis yang ada. Untuk variabel independen JUB, PDB dan Kurs signifikan terhadap variabel dependen Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut; bank sentral sebagai otoritas moneter, hendaknya menggunakan kebijakan moneter lainnya selain kebijakan tingkat suku bunga SBI seperti Inflation Targeting (IT) dan kebijakan moneter kuantitas harga. Bank Sentral dituntut melakukan kerjasama dengan pemerintah