Abstrak


Perbedaan Derajad Disfungsi Ereksi Pria Dewasa Awal Ditinjau Dari Tingkat Stres Di Kelurahan Jagalan Surakarta


Oleh :
Agus Ferry Wibowo - G0108037 - Fak. Kedokteran

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi penis untuk mencapai kepuasan seksual yang optimal. Penggolongan masing - masing berdasarkan tingkatan atas ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan kualitas ereksi penis untuk mendapatkan kepuasan seksual yang optimal disebut dengan derajad disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi yang dialami pria disebabkan oleh stres dalam kehidupan sehari-hari. Derajad disfungsi ereksi yang diderita pria berbeda satu dengan yang lain. Stres mempunyai tingkatan yang berbeda dan hal tersebut berpengaruh terhadap derajad disfungsi ereksi yang ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan derajad disfungsi ereksi pria dewasa awal ditinjau dari tingkat stres di Kelurahan Jagalan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah pria dewasa awal yang telah menikah di Kelurahan Jagalan dengan jumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive incidental quota sampling. Derajad disfungsi ereksi diukur dengan IIEF-5 (International Index of Erectile Function-5) dengan nilai cronbach alfa sebesar 0.707 dan dengan rentang validitas (R hitung) 0,574 – 0,738 diatas nilai r tabel sedangkan tingkat stres diukur dengan skala DHSS (Daily Hassles and Stress Scale) dengan nilai cronbach alfa sebesar 0.950 dan dengan validitas (R hitung) 0,318 – 0,790 diatas nilai r tabel. Analisis data menggunakan teknik analisis One Way Anova. Hasil uji One way Anova untuk derajad disfungsi ereksi ditinjau dari tingkat stres, diperoleh F hitung > F tabel (3,579 > 2,769) dengan p-value < 0,05 (0,019<0,05). Hal ini berarti hipotesis alternatif diterima, terdapat perbedaan derajad disfungsi ereksi yang signifikan ditinjau dari tingkat stres pada pria dewasa awal. Hasil analisis deskriptif menunjukkan adanya perbedaan rata-rata derajad disfungsi ereksi ditinjau dari tingkat stres. Perbedaan tersebut terlihat nyata pada tingkat stres sangat rendah yang menghasilkan subyek yang mempunyai kemampuan ereksi normal.