Abstrak


Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Aktif Group To Group Exchange (Gge) Pada Materi Jajargenjang, Belah Ketupat, Layang-Layang Dan Trapesium Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas Vii Semester Genap Smp Negeri 16 Surakarta Tahun Ajara


Oleh :
Ninik Dwi Astuti - K1308105 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dalam proses pembelajaran matematika pada materi Jajargenjang, Belah Ketupat, Layang-layang dan Trapesium: (1) apakah siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori (2) apakah siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika lebih tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika lebih rendah (3) apakah pada siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE), siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika lebih tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika lebih rendah (4) apakah pada siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori, siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika lebih tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika lebih rendah (5) apakah pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika tinggi, siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran ekspositori (6) apakah pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang, siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran ekspositori (7) apakah pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika rendah, siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari lima kelas sebanyak 160 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen sebanyak 31 siswa dan satu kelas sebagai kelas kontrol sebanyak 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (1) metode dokumentasi untuk data kondisi awal siswa sebelum penelitian (2) metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium (3) metode angket untuk data aktivitas belajar matematika siswa. Uji coba instrumen dilakukan di SMP Negeri 21 Surakarta. Sebagai persyaratan penelitian dilakukan uji normalitas dengan metode Liliefors, uji homogenitas dengan metode Bartlett dan uji keseimbangan dengan uji-t. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan uji persyaratan anava adalah uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran matematika pada materi Jajargenjang, Belah Ketupat, Layang-layang dan Trapesium: (1) siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori, dapat dilihat pada rataan marginal dari siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) yaitu 74,59 lebih besar dari siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori yaitu 65,80 (Fobs = 17,75 > 4,00 = F0,05;1;57) dengan tingkat signifikansi 5% (2) siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang maupun rendah, dan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang menghasilkan prestasi belajar sama baik dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika rendah (Fobs = 3,28 > 3,15 = F0,05;2;57) dengan tingkat signifikansi 5% (3) pada siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE), siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang maupun rendah, dan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang menghasilkan prestasi belajar sama baik dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika rendah (Fobs= 0,26 > 3,15 = F0,05;2;57) dengan tingkat signifikansi 5% (4) pada siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori, siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang maupun rendah, dan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang menghasilkan prestasi belajar sama baik dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika rendah (Fobs= 0,26 > 3,15 = F0,05;2;57) dengan tingkat signifikansi 5% (5) pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika tinggi, siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori (Fobs= 0,26 > 3,15 = F0,05;2;57) dengan tingkat signifikansi 5% (6) pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang, siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori (Fobs= 0,26 > 3,15 = F0,05;2;57) dengan tingkat signifikansi 5% (7) pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika rendah, siswa yang diberi strategi pembelajaran aktif Group to Group Exchange (GGE) menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang diberi strategi pembelajaran ekspositori (Fobs= 0,26 > 3,15 = F0,05;2;57) dengan tingkat signifikansi 5%.