Abstrak


Penerapan model permainan lompat untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh tanpa awalan pada siswa kelas 3 sdn Cepagan 02 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang


Oleh :
Herlina Komara Lestari - X4710043 - Fak. KIP

Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat jauh melalui penggunaan model permainan pada siswa kelas III SD Negeri Cepagan 02 Kecamatan Warungasem Tahun Pelajaran 2011/2012 Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas (PTK). Subjek Penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Cepagan 02 Kecamatan Warungasem tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 orang. Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan skor unjuk kerja yang ditunjukkan siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Teknik non tes dilakukan dengan menggunakan observasi/pengamatan, dan wawancara. Observasi/ pengamatan dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru pada saat mengelola pembelajaran. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu data kuantitatif dianalisis/diolah menggunakan desktiptif presentase. Data kualitatif yang berasal dari hasil observasi/pengamatan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang diljadikan fokus penelitian. Data hasil kualitatif dikaitkan dengan data antar siklus maupun dengan indikator kinerja, dan pada akhirnya dibuat deskripsi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatkan keterampilan siswa melakukan gerak dasar lompat jauh. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas III SD Negeri Cepagan 02 Kecamatan Warungasem Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan keterampilan siswa ditunjukan dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap akhir pembelajaran dalam dua siklus. Pada akhir siklus I mengalami peningkatan sebesar 4 %, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 60,0 menjadi 62,6. Pada akhir siklus II hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 23%, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 60,0 menjadi 74,3. Pada akhir siklus II sebanyak 24 orang (88%) dapat menuntaskan kompetensi dasar yang dipelajari. Artinya siswa tersebut nilai ulangan harian pada akhir pembelajaran adalah sama dengan atau lebih dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang di tetapkan, yaitu 70. Kata kunci : penerapan model permainan lompat, hasil belajar, gerak dasar lompat jauh