Abstrak


Teknik, metode, dan ideologi penerjemahan ungkapan keagamaan dalam buku the choice : islam and christianity


Oleh :
Kardimin - T1104004 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) merumuskan teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan kata dan frasa yang terdapat dalam teks bernuansa keagamaan: The Choice: Islam and Christianity ke dalam bahasa Indonesia, (2) mendeskripsi metode penerjemahan yang dipilih penerjemah, (3) menjelaskan ideologi penerjemahan yang menjadi kecenderungan penerjemah, dan (4) menilai dampak teknik, metode, dan ideologi penerjemahan tersebut pada kualitas terjemahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan desain studi kasus terpancang dan berorientasi pada produk, yang mengkaji aspek objektif dan afektif dan genetik. Sumber data adalah dokumen, informan kunci, dan responden yang dipilih berdasarkan kriteria (criterion based sampling). Dokumen berupa dua buku teks yang mengandung ungkapan keagamaan: The Choice: Islam and Christianity dan hasil terjemahannya dalam bahasa Indonesia, The Choice: Dialog: Islam - Kristen. Informan kunci terdiri dari dua ahli penerjemahan dan lima orang ahli agama Islam dan Kristen; serta lima orang mahasiswa yang kuliah di universitas berbasis agama Islam dan Kristen sebagai responden. Data terdiri dari (1) kata dan frasa pada teks ungkapan keagamaan: The Choice: Islam and Christianity dan terjemahannya, (2) pernyataan informan ahli penerjemahan tentang tingkat keakuratan pesan, (3) pernyataan ahli agama tentang tingkat keberterimaan, dan (4) pernyataan mahasiswa yang mendalami bidang agama Islam dan Kristen untuk memperoleh data mengenai keterbacaan terjemahan. Data penelitian yang dikumpulkan dari informan ini dikumpulkan kemudian dianalisa dengan teknik analisis dokumen, kuesioner, wawancara mendalam, dan dianalisis dengan metode interaktif. Temuan penelitian yang diperoleh dari analisis disertasi ini sebagai berikut. Pertama, sepuluh teknik penerjemahan diterapkan dalam menerjemahkan teks bernuansa keagamaan:The Choice: Islam and Christianity yaitu teknik harfiah, kalke, peminjaman alamiah, padanan budaya, reduksi, perluasan dan penyempitan makna, modulasi, kompensasi, padanan fungsional dan peminjaman murni. Berdasarkan frekuensi penggunaannya, teknik harfiah menempati urutan pertama (175), yang diikuti oleh kalke (57), peminjaman alamiah (32), padanan budaya (30), reduksi (29), perluasan dan penyempitan makna (20), modulasi (19), kompensasi (12), padanan fungsional (10) dan teknik peminjaman murni (6). Kedua, secara teori, teknik harfiah, peminjaman murni, peminjaman alamiah, dan teknik kalke berorientasi pada bahasa sumber sedangkan metode yang dipilih meliputi metode penerjemahan kata demi kata, setia dan semantik. Sementara teknik reduksi, padanan budaya, padanan fungsional, modulasi, kompensasi dan perluasan-penyempitan makna berorientasi pada bahasa sasaran. Metode yang digunakan penerjemah adalah metode penerjemahan bebas, adaptasi dan komunikatif. Ketiga, penggunaan teknik penerjemahan dan pemilihan metode penerjemahan lebih dilandasi oleh ideologi yang ada dalam benak penerjemah dalam menerjemahkan teks bahasa sumber. Keempat, dalam hal kualitas terjemahan, didapatkan 159 (50,61%) yang diterjemahkan secara akurat, 111 (35,31%) kurang akurat, dan 44(14,01%) tidak akurat. Dari aspek keberterimaannya,178 (53,41%) berterima,99 (29,71%) kurang berterima dan 56 (16,82%) tidak berterima. Sementara itu, 181 (54,52%) data sasaran mempunyai tingkat keterbacaan tinggi, 101(32,42%) mempunyai tingkat keterbacaan sedang dan 50 (15,06) mempunyai tingkat keterbacaan rendah. Dalam pada itu, teknik peminjaman murni, teknik peminjaman alamiah, kalke, dan juga harfiah memberikan dampak yang besar terhadap keakuratan terjemahan, sementara kekurang akuratan dan ketidak akuratan yang terjadi pada terjemahan lebih disebabkan oleh penerapan teknik penghilangan, penambahan, modulasi, dan teknik transposisi. Kekurang berterimaan dan ketidak berterimaan cenderung disebabkan oleh penggunaan kalimat yang tidak gramatikal, dan masalah yang mempengaruhi pemahaman pembaca sasaran cenderung disebabkan oleh penggunaan kata-kata baru yang masih sangat asing bagi pembaca, penggunaan kalimat taksa, kalimat yang tidak lengkap, kata bahasa Indonesia yang belum akrab bagi pembaca serta kalimat yang terlalu panjang. Berdasarkan hasil temuan, penulis memberikan beberapa saran. Pertama, teks keagamaan adalah tipe teks sensitif yang mengandung informasi penting yang berkenaan dengan aspek keyakinan atau kepercayaan. Oleh karena itu, teknik penghilangan dan penambahan harus diterapkan secara sangat hati-hati. Kedua, teknik penambahan informasi yang berlebihan juga harus dihindarkan karena dapat merusak pesan atau mereduksi makna yang dimaksudkan dari penulis buku sumber. Ketiga, kompetensi bidang ilmu penerjemahan sebagai bagian kompetensi penerjemahan merupakan hal yang penting tetapi kompetensi kebahasaan merupakan keniscayaan. Keempat, buku terjemahan The Choice: Dialog Islam-Kristen perlu ditinjau ulang untuk memperbaiki kesalahan penerjemahan kata, dan frasanya dari penyimpangan pesan bahasa sumber. Kelima, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk lebih dapat mengungkapkan fenomena penerjemahan teks keagamaan dengan menggunakan pendekatan berbeda dan tidak hanya melibatkan aspek objektif dan afektif saja tetapi juga aspek genetik. Keenam, pemerintah, dalam hal ini kementerian agama perlu mendirikan lembaga penerjemah bidang keagamaan, yang mengkaji, dan menerjemah buku-buku serta kitab-kitab dari berbagai agama dan sekaligus yang bertugas mengendalikan dan mengakreditasi kualitas terjemahan kitab-kitab agama dan bukubuku yang mengandung ungkapan bernuansa keagamaan.