Abstrak
Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (Tai) Dan Group Investigation (Gi) Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri Se-Kabupaten Klaten
Oleh :
Rahayu Sri Waskitoningtyas - S85120204 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui: (1) siswa mana yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa yang dikenakan model pembelajaran konvensional, kooperatif tipe TAI atau GI, (2) siswa mana yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah, (3) untuk masing-masing kategori aktivitas belajar, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran konvensional, TAI atau GI, dan (4) untuk masing-masing jenis model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik, siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain penelitian 3 x 3. Populasinya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Klaten semester II tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Kemudian, sampelnya dibagi dalam 3 kelompok, yaitu 2 kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Dari 65 SMP Negeri dipilih secara acak 3 SMP Negeri yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu SMP Negeri 1 Prambanan Klaten, SMP Negeri 1 Jogonalan, dan SMP Negeri 6 Klaten. Banyak anggota sampel seluruhnya adalah 282 siswa. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar matematika dan aktivitas belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: (1) siswa yang dikenakan model pembelajaran TAI dan GI menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional, sedangkan model pembelajaran TAI menghasilkan prestasi belajar matematika sama baiknya dengan model pembelajaran GI, (2) siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang atau rendah, sedangkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang lebih baik daripada aktivitas belajar rendah, (3) pada masing-masing kategori aktivitas belajar, baik aktivitas belajar tinggi, sedang maupun rendah, model pembelajaran TAI dan GI menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional, sedangkan model pembelajaran TAI menghasilkan prestasi belajar matematika sama baiknya dengan model pembelajaran GI, dan (4) pada masing-masing model pembelajaran, baik model pembelajaran TAI, GI maupun konvensional, prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan kubus dan balok, siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang atau rendah, sedangkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah.