Abstrak


Pengaruh Umur Dan Bobot Telur Itik Lokal Terhadap Mortalitas, Daya Tetas, Kualitas Tetas Dan Bobot Tetas


Oleh :
Mila Damayanti - H0509038 - Fak. Pertanian

Penetasan telur itik merupakan salah satu usaha yang cukup penting dalam rangkaian kegiatan produksi ternak itik. Pembibitan itik di indonesia banyak terkonsentrasi pada kawasan tertentu dan pengelolaannya cenderung belum dilakukan secara komersial skala besar (Breeding Modern), melainkan hanya dijadikan sebagai usaha rumah tangga berskala kecil sehingga mutu bibit yang dihasilkan umumnya masih rendah dan dalam jumlah yang terbatas (sedikit). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur dan bobot telur tetas itik lokal terhadap daya tetas, mortalitas, kualitas tetas dan bobot tetas. Penelitian menggunakan 351 butir telur itik lokal dengan rasio jantan betina 1:10 dan umur indukan ± 56 minggu. Perlakuan yang diberikan yaitu telur itik lokal disimpan selama 4 hari, 6 hari dan 8 hari yang dipisahkan sesuai dengan Bobot 53-60 gram (B1), 61-68 gram (B2) dan 69-76 gram (B3). Data dianalisis dengan analisis variansi rancangan acak lengkap pola faktorial, kemudian dilanjutkan uji duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan telur akan meningkatkan mortalitas, menurunkan daya tetas dan kualitas tetas. Bobot telur yang besar akan menghasilkan Day Old Duck yang besar pula. Umur telur yang memiliki rataan daya tetas dan kualitas tetas tinggi adalah U1 (empat hari) sebesar 79,75% dan 66,66% selain itu umur ini juga memiliki nilai mortalitas yang relatif kecil 20,25%. Bobot telur terbaik dalam penelitian ini antara 61-68 gram dengan daya tetas sebesar 75,23%, mortalitas 24,77%, kualitas tetas sebesar 64,95%. bobot tetas terbesar diperoleh dari bobot telur antara 69-76 gram. Terdapat interaksi antar perlakuan umur telur dan bobot telur tetas itik lokal terhadap Bobot tetas DOD (Day Old Duck).