Abstrak
Budidaya Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata, Sturt) Di Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali
Oleh :
Bayu Suseno - H3310003 - Fak. Pertanian
Budidaya jagung manis (Zea mays saccharata, Sturt) dikenal dengan nama sweetcorn. Karena jagung varietas ini cukup mudah untuk di budidayakan serta sangat cocok dengan iklim di Indonesia. Tanaman ini memimiliki umur yang genjah/ masa produksi yang cukup cepat, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dalam pemanenan. Dari segi nilai jual jagung manis mempunyai nilai jual yang lebih tinggi di bandingkan dengan jagung biasa.
Magang ini dilaksanakan di Asosiasi Aspakusa Makmur Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 4 Februari – 8 Maret 2013. Kegiatan magang ini dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa mulai dari mencari lokasi pendekatan dengan lembaga (Instansi) tempat magang sampai pelaksanaannya. Kegiatan magang dibimbing oleh pembimbing magang, baik intern (dosen pembimbing) maupun ekstern (pembimbing lapangan).
Hasil magang yaitu memperoleh pengalaman dalam hal budidaya tanaman jagung manis secara konvensional. Pembudidayaan tanaman jagung manis dimulai dari pengolahan lahan meliputi pembajakan, pembuatan bedengan dengan jarak 70 cm, dan tidak dilakukan pemupukan dasar. Pengadaan benih, menggunakan benih hibrida merk jambore. Penanaman benih jagung dilakukan dengan membuat lubang tanam dengan jarak 30 cm x 70 cm dan tiap lubang di isi 1 butir benih. Pemupukan dilakukan secara berkala sebanyak 3 kali dengan cara memberikan pupuk di antara dua tanaman dengan jarak 15 cm dan juga dilakukan kegiatan penyiangan serta pembumbunan, pemupukan dilakukan saat tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam dengan pupuk ZA dan diberikan 1 butir pupuk furadan per tanaman, saat umur satu bulan menggunakan pupuk ZA, saat umur tanaman 45 hari dengan menggunakan pupuk ZA dan kujang dengan perbandingan 3 : 2. Pengairan dilakukan secukupnya dengan cara mengalirkan air hingga penuh pada lahan, lalu air di tiriskan setelah lahan cukup penuh air. Hama dan penyakit yang sering dijumpai oleh petani antara lain : lalat bibit, belalang daun, tikus sawah, penyakit bulai, penyakit bercak daun, dan penyakit busuk tongkol dan busuk biji. Panen jagung manis dilakukan saat tanaman berumur 65- 75 hari setelah tanam, dilakukan dengan cara memetik tongkol jagung yang memiliki ciri rambut bewarna coklat kehitaman, dipegang sudah terasa keras dan benar-benar penuh. Pasca panen pada jagung manis dilakukan kegiatan penyortiran, perapian bentuk dan pengepackan sesuai permintaan dan ukuran.
Hasil analisis usaha tani budidaya tanaman jagung manis dalam satu periode penanaman, seharusnya dengan lahan seluas 195 m2 dapat menghasilkan 542.5 Kg dengan harga Rp 5.000 per Kg. Total biaya yang diperlukan Rp 690.082,5 penerimaan Rp 2.712.500 dengan keuntungan Rp 2.022.417,5. Revenue Cost Ratio (R/C) adalah 3,148 dan Benefit Cost Ratio (B/C) adalah 2,902. Berarti usaha ini layak untuk dijalankan karena menguntungkan.