Abstrak
Analisis Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Di Kabupaten Sragen (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share Analysis)
Oleh :
Rendhi Dwi Wicaksono - H0808065 - Fak. Pertanian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peranan sektor pertanian dalam perekonomian di Kabupaten Sragen, mengetahui peranan subsektor dalam pertanian di Kabupaten Sragen, mengetahui proporsi pertumbuhan sektor pertanian dan subsektor dalam pertanian di Kabupaten Sragen, dan mengetahui komponen pertumbuhan pada sektor pertanian dan subsektor dalam pertanian di Kabupaten Sragen.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sragen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis Location Quotient, Dynamic Location Quotient dan Shift Share. Data yang digunakan adalah data sekuder yaitu Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sragen tahun 2002-2011 ADHK 2000, Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Tengah tahun 2002-2011 ADHK 2000 dan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2011. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan BAPPEDA Kabupaten Sragen.
Hasil penelitian dalam kurun waktu tahun 2002-2011 ini menunjukkan bahwa sektor pertanian berperan dalam perekonomian di Kabupaten Sragen dengan nilai LQ(Location Quotient) tertinggi terjadi pada tahun 2011 dengan nilai LQ sebesar 1,816 dan terendah pada tahun 2002 sebesar 1,689. Sedangkan Subsektor dalam Pertanian yang berperan adalah Subsektor dalam Pertanian tanaman bahan makanan dengan nilai LQ tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 1,182 dan terendah pada tahun 2007 sebesar 1,134 (LQ>1). Berdasarkan hasil analisis DLQ, diperkirakan sektor pertanian Kabupaten Sragen mengalami peningkatan pertumbuhan di masa yang akan datang dengan nilai DLQ sebesar 3,148 (DLQ>1). Subsektor dalam Pertanian itu adalah subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan dan perikanan dengan nilai DLQ masing-masing sebesar 1,167; 3,978 dan 170,051 (DLQ>1),sedangkan subsektor peternakan dan kehutanan diperkirakan belum mengalami pertumbuhan pada masa yang akan datang dengan nilai DLQ masing-masing sebesar 0,118 dan 0,827 (DLQ<1). Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan pertumbuhan pada subsektor tanaman bahan makanan adalah faktor lokasi dengan nilai SSS < LSS yaitu -3.226.641,663 < 254.841,306, untuk pertumbuhan pada subsektor tanaman perkebunan dikarenakan faktor lokasi juga yang ditunjukkan dengan nilai SSS < LSS yaitu -1.328.710,073 < 45.888,852, sedangkan subsektor perikanan nilai SSS < LSS yaitu -2.783.720,849 < 40.750,255 dengan faktor lokasi yang menjadi penyebab pertumbuhannya. Sedangkan subsektor peternakan dan kehutanan mempunyai nilai SSS lebih besar dari SSS. Hal ini berarti struktur ekonomi diperkirakan menyebabkan pertumbuhan subsektor peternakan yang ditunjukkan dengan nilai SSS > LSS yaitu 7.244.516,811 > -44.340,758, sedangkan subsektor kehutanan nilai SSS > LSS yaitu 687.388,308 > 2.351,983 dengan struktur ekonomi yang menjadi penyebab pertumbuhannya.