Abstrak
Pengaruh Persilangan Dan Perlakuan Pada Benih Terhadap Viabilitas Dan Pertumbuhan Bibit Kaktus Apel (Cereus spp)
Oleh :
Rony Julindra - H0106095 - Fak. Pertanian
Berdasarkan tipe tumbuh, kaktus dibedakan dalam 2 jenis yaitu kaktus merambat dan kaktus tegak, contoh dari kaktus merambat adalah buah naga dan kaktus tipe tegak adalah Cereus sp. Genus Cereus di habitat aslinya dapat berbuah dengan bentuk buah lonjong dan kulitnya halus menyerupai buah apel sehingga disebut dengan kaktus apel. Buah kaktus sangat kaya zat flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. memperlambat penuaan, membantu fungsi organ, menurunkan tekanan darah, menekan kadar kolesterol jahat, zat pektin membantu tubuh menyetabilkan kadar glukosa darah, dan meminimalkan resiko diabetes. Di Indonesia (sekitar Surakarta) telah dilakukan persilangan dari genus ini untuk menghasilkan buah kaktus apel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh biji buah kaktus hasil persilangan dan pencucian benih terhadap viabilitas dan pertumbuhan bibit kaktus, serta mengkaji karakteristik morfologi bibit hasil persilangan kaktus (Cereus peruvianus Linneaus.) dan (Cereus jamacaru Candolle.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Desember 2010 bertempat di Laboraturium Fisiologi Tumbuhan dan Rumah Kaca, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 2 faktor perlakuan, faktor pertama: macam persilangan Cereus. peruvianus x C. jamacaru; C. jamacaru x C. peruvianus; C. jamacaru Open pollination, faktor kedua perlakuan benih: benih dicuci dikeringkan; benih langsung ditanam dan diulang sebanyak 10 ulangan.
Variabel pengamatan meliputi daya dan kecepatan berkecambah, tinggi bibit, berat segar bibit, berat kering bibit, diameter batang, jumlah sisi batang, jumlah duri dan panjang duri. Data yang diperoleh di analisis dengan sidik ragam uji F taraf 5%. Selain itu, dilakukan uji beda rerata antar perlakuan menggunakan Uji DMRT pada taraf 5%. Untuk variabel jumlah bintang dan kemampuan berduri menggunakan Uji Chi Square (Uji Kai Kuadrat) tingkat kepercayaan taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan C. jamacaru x C. jeruvianus dapat meningkatkan daya kecambah yaitu 94,6 %, tinggi bibit yaitu 10,58 cm, berat bibit yaitu 12,98 gram, dan diameter batang yaitu 2,04 cm. Hasil persilangan C. peruvianus x C. jamacaru menunjukkan terjadinya keragaman morfologi tanaman yang berasal dari penggabungan 2 sifat genetik tanaman induk C. peruvianus dan C. jamacaru.