;

Abstrak


Analisis Kuantitatif Netrofil Saliva Sebagai Biomarker Sepsis


Oleh :
Sony Indrawijaya - S50010905 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Sepsis dapat terjadi pada setiap orang di semua kelompok usia, individu sehat maupun yang menderita penyakit kronis. Angka kejadian sepsis di negara berkembang dan negara maju cukup tinggi. Diagnosis dini dan akurat pada sepsis sangat penting sebagai awal pengobatan dikaitkan dengan hasil yang lebih baik. Kultur mikrobiologis dan penanda infeksi yang baru (procalcitonin dan pro-adrenomedulin) terhambat oleh masalah waktu, biaya dan ketersediaan. Netrofil saliva sebagai penanda penyakit infeksi atau sepsis lebih mudah pengambilannya, hemat biaya, dan non-invasif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah dan aktivitas fagosit dari netrofil saliva pada pasien sepsis. Metode: Penelitian ini adalah comparative dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Setelah mendapat persetujuan dari komite etik FK UNS RS Dr Moewardi Surakarta, dikumpulkan sebanyak 90 sampel penelitian, orang sehat/normal, pasien SIRS, dan pasien sepsis dengan usia 19–59 tahun secara consecutive sampling. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing 30 subyek, dimana setiap kelompok dilakukan pemeriksaan netrofil saliva dengan metode flowcytometry dan apus saliva. Kemudian di analisa kuantitas dan kualitas netrofil. Data hasil penelitian diuji dengan uji Anova/ Kruskal-wallis dan uji Chi-square. Hasil: Data penelitian didapatkan perbedaan bermakna (p < 0,050) jumlah netrofil saliva antara SIRS dengan kelompok normal/sehat, dan kelompok sepsis dengan kelompok normal/sehat, sedangkan untuk kelompok SIRS tidak terdapat perbedaan bermakna (p > 0,050) dengan kelompok sepsis. Aktivitas fagosit netrofil berbeda bermakna dari ketiga group (p < 0,050) Kesimpulan: Terdapat perbedaan jumlah dan kualitas netrofil saliva pada pasien yang mengalami SIRS dan sepsis dibandingkan dengan orang normal/sehat.