Abstrak
Konsep Perencanaan Dan Perancangan Balai Rehabilitasi Sosial Bagi Disabilitas Fisik (Tuna Netra, Tuna Rungu Wicara, Dan Tuna Daksa) Di Surakarta Dengan Pendekatan Perilaku Dalam Arsitektur
Oleh :
Rifani Lutfia Kusumaputri - I0209066 - Fak. Teknik
Balai rehabilitasi sosial bagi disabilitas fisik (tuna netra, tuna rungu wicara dan tuna daksa) di
Surakarta yang dimaksud adalah sebuah tempat binaan yang memberikan pelayanan
kebutuhan dasar, pelayanan rehabilitasi sosial psikologis, pelayanan rehabilitasi kesehatan,
pemberian penambahan pengetahuan dan keterampilan, dan pelayanan rehabilitasi
pengubahan perilaku di Surakarta. Disabilitas memiliki arti orang yang memiliki keterbatasan
atau different ability (difabel). Sasaran dari balai rehabilitasi sosial tersebut yaitu
diperuntukkan bagi orang yang memiliki kelainan atau keterbatasan (disabilitas) fisik yaitu
penglihatan, pendengaran, wicara, dan tubuh melalui pendekatan karakter interaksi dengan
sesama kelayan ataupun dengan lingkungan fisiknya. Tujuannya adalah mewujudkan wadah
fisik sebagai tempat rehabilitasi dan bimbingan bagi disabilitas fisik yaitu tuna netra, tuna
rungu wicara, dan tuna daksa agar dapat hidup mandiri dengan memberikan fasilitas prasarana
dan sarana yang sesuai standar aksesibilitas (aman, mudah, dan nyaman) bagi mereka dan
memberikan wadah sosialisasi/ interaksi bersama antar disabilitas fisik serta wadah sosialisasi
bersama antara disabilitas fisik dengan masyarakat sehingga mereka dapat hidup
berdampingan bersama sebagai bekal hidup mandiri di masyarakat melalui pendekatan
perilaku dalam arsitektur.
Kata Kunci : Balai rehabilitasi sosial, disabilitas fisik, aksesibilitas