Abstrak


Implementasi Program Keluarga Harapan Di Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen


Oleh :
Ika Ernawati - D1111015 - Fak. ISIP

Program Keluarga Harapan merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) untuk mengakses pelayanan kesehatan dan pendidikan. Penerima PKH adalah ibu hamil/nifas, balita dan anak usia pendidikan dasar. Bantuan yang diberikan pemerintah untuk peserta PKH adalah bantuan tunai bersyarat artinya, peserta PKH harus memenuhi kewajiban yang ada dalam ketentuan PKH. Penelitian implementasi program keluarga harapan di Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen ini menggunakan berbagai pendapat mengenai model-model implementasi dan faktor-faktor yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Faktor-faktor tersebut yaitu komunikasi dan sumberdaya (diadopsi dari Donald Van Meter dan Carl Van Horn, 1975) dan (George C. Edwards III, 1980), dukungan publik (diadopsi dari Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier, 1983), karakteristik badan-badan pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan politik (diadopsi dari Van Horn dan Van Metter,1975) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program keluarga harapan di Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen telah berjalan dengan baik namun belum maksimal. Proses implementasi PKH di Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen terdapat beberapa tahap yaitu : pemilihan dan penetapan peserta PKH, pertemuan awal (sosialisasi), tahap pembayaran, pembentukan kelompok Ibu ketua kelompok PKH, Verifikasi Komitmen, penangguhan dan pembatalan, serta proses pengaduan. Pada tahapan pertemuan awal (sosialisasi) kepada masyarakat menjadi hambatan pertama, karena pelaksana PKH harus mampu meyakinkan masyarakat tentang PKH sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial. Kemudian dalam tahap pembayaran, kadang tidak tepat waktu. sehingga menyebabkan penerima PKH selalu menanyakan kepada pendamping kapan waktu pembayaran dan kegiatan pembayaran terkesan terburu-buru karena jadwal yang tidak tetap. Sedangkan komunikasi, sumberdaya, dukungan publik, karakter badan pelaksana dan kondisi sosial, ekonomi dan politik merupakan faktor pendukung implementasi PKH di Kecamatan Sambungmacan.